Minggu, 15 Juli 2012

Ratusan Santri MUQ Bustanul Ulum Unjuk Tuntut Dikembalikan Guru Yang Dipecat



Haba Rakyat 

LANGSA: Ratusan santri dari berbagai jenjang pendidikan di Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Yayasan Bustanul Ulum Langsa, MInggu (15/7), menggelar aksi demo di halaman Madrasah tersebut.  

Mereka meminta pihak Yayasan agar segera mengembalikan guru mereka yang telah dipecat secara sepihak beberapa waktu lalu. Aksi damai itu berlangsung sekitar satu jam, dan selanjutnya para siswa membubarkan diri dengan tertib.


Pantauan Waspada, ratusan siswa MUQ Bustanul Ulum Langsa sudah berkumpul di halaman sekolah tersebut sekitar pukul 11.00 Wib sambil mengusung berbagai spanduk yang berisikan kecaman terhadap pihak Yayasan. Meski tidak melakukan orasi dan hanya berkumpul sebagai ungkapan rasa simpatik terhadap guru yang telah dipecat, namun isi spanduk yang mereka usung  dapat mewakili orasi mereka.

Isi spanduk yang kereka usung, terlihat para santri menginginkan guru dayah mereka yang telah dipecat beberapa waktu lalu agar segera dikembalikan. Bahkan mereka menilai sejak Yayasan Bustanul Ulum Langsa dipegang oleh Aidil Fan, system pendidikan dayah telah berubah jauh dari apa yang dicita-citakan oleh pendiri madrasah tersebut. Yang mengherankan, posisi guru yang telah dipecat, kini digantikan oleh orang lain yang diduga merupakan kader salah satu partai politik.

Pada bagian lain, puluhan wali murid MUQ Yayasan Bustanul Ulum Langsa pada kesempatan yang sama, menggelar pertemuan dengan salah seorang pimpinan Yayasan yaitu Ust Nurdin Ibrahim. Pada kesempatan itu, salah seorang Wali murid mengungkapkan system pendidikan pada MUQ Yayasan Bustanul Ulum selama ini sudah berbeda dan terlihat mulai memprihatinkan.

Hal ini karena Ketua Yayasan Aidil Fan yang juga menjabat sebagai Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah merombak semua system pendidikan termasuk menggantik akte notaries pendirian Yayasan.

“Tentunya dengan berubahnya system pendidikan maka berpengaruh pula pada kualitas santri yang sedang menempuh pendidikan disini,” ujar wali murid tersebut.

Karena itu, hampir semua wali murid yang hadir pada pertemuan itu, meminta agai Aidil Fan segera dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Yayasan Bustanul Ulum Langsa. Apalagi yang bersangkutan merupakan salah satu pimpinan partai politik di Langsa.

Menyikapi kemelut yang terjadi pada MUQ Yayasan Bustanul Ulum Langsa, Sekretaris Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Langsa Rahmadi Yahya kepada Waspada, mengungkapkan, polemic yang terjadi pada Madrasah tersebut dipicu oleh masuknya unsur politik pada dunia pendidikan.
Hal ini terlihat jelas ketika salah satu pimpinan Partai Politik memegang jabatan sebagai Ketua Yayasan Bustanul Ulum, maka tak bisa dipungkiri pola dan system pendidikan juga akan terkontaminasi. Karena itu, Rahmadi meminta pihak berwenang agar segera mencopot Aidil Fan (Ketua DPD PKS Langsa) itu dari jabatan Ketua Yayasan Bustanul Ulum Langsa.

“Bila kita ingin pendidikan kita lebih maju dan tidak terkontaminasi kepentingan politik, maka kita harus bersihkan kepengurusan MUQ Yayasan Bustanul Ulum Langsa dari pejabat partai politik yang menyusup ke dunia pendidikan, “ kata Rahmadi.

Dilanjutkannya, apalagi sejak Aidil Fan menjadi Ketua Yayasan Bustanul Ulum, system pendidikan telah berubah dengan memecat guru-guru dayah, yang seharusnya dipertahankan karena  menjadi identitas khusus MUQ Langsa. Bahkan yang lebih ironis, Aidil Fan juga sukses mengganti akte pendirian MUQ Yayasan Bustanul Ulum Langsa dengan mengubah semua fungsi system pendidikan yang selama ini telah berjalan baik.

“Wajar kalau wali murid mulai prihatin dengan kondisi MUQ Langsa sekarang, karena diduga sudah dirasuki oleh Partai Keadilan Sejahtera,” demikian kata Rahmadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar