LANGSA: Ratusan
santri dari berbagai jenjang pendidikan di Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Yayasan
Bustanul Ulum Langsa, MInggu (15/7), menggelar aksi demo di halaman Madrasah
tersebut.
Mereka meminta
pihak Yayasan agar segera mengembalikan guru mereka yang telah dipecat secara
sepihak beberapa waktu lalu. Aksi damai itu berlangsung sekitar satu jam, dan
selanjutnya para siswa membubarkan diri dengan tertib.
Pantauan
Waspada, ratusan siswa MUQ Bustanul Ulum Langsa sudah berkumpul di halaman
sekolah tersebut sekitar pukul 11.00 Wib sambil mengusung berbagai spanduk yang
berisikan kecaman terhadap pihak Yayasan. Meski tidak melakukan orasi dan hanya
berkumpul sebagai ungkapan rasa simpatik terhadap guru yang telah dipecat,
namun isi spanduk yang mereka usung dapat mewakili orasi mereka.
Isi spanduk
yang kereka usung, terlihat para santri menginginkan guru dayah mereka yang
telah dipecat beberapa waktu lalu agar segera dikembalikan. Bahkan mereka
menilai sejak Yayasan Bustanul Ulum Langsa dipegang oleh Aidil Fan, system
pendidikan dayah telah berubah jauh dari apa yang dicita-citakan oleh pendiri
madrasah tersebut. Yang mengherankan, posisi guru yang telah dipecat, kini
digantikan oleh orang lain yang diduga merupakan kader salah satu partai
politik.
Pada
bagian lain, puluhan wali murid MUQ Yayasan Bustanul Ulum Langsa pada
kesempatan yang sama, menggelar pertemuan dengan salah seorang pimpinan Yayasan
yaitu Ust Nurdin Ibrahim. Pada kesempatan itu, salah seorang Wali murid
mengungkapkan system pendidikan pada MUQ Yayasan Bustanul Ulum selama ini sudah
berbeda dan terlihat mulai memprihatinkan.
Hal
ini karena Ketua Yayasan Aidil Fan yang juga menjabat sebagai Ketua Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) telah merombak semua system pendidikan termasuk
menggantik akte notaries pendirian Yayasan.
“Tentunya
dengan berubahnya system pendidikan maka berpengaruh pula pada kualitas santri
yang sedang menempuh pendidikan disini,” ujar wali murid tersebut.
Karena
itu, hampir semua wali murid yang hadir pada pertemuan itu, meminta agai Aidil
Fan segera dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Yayasan Bustanul Ulum Langsa.
Apalagi yang bersangkutan merupakan salah satu pimpinan partai politik di
Langsa.
Menyikapi
kemelut yang terjadi pada MUQ Yayasan Bustanul Ulum Langsa, Sekretaris Partai
Amanat Nasional (PAN) Kota Langsa Rahmadi Yahya kepada Waspada, mengungkapkan,
polemic yang terjadi pada Madrasah tersebut dipicu oleh masuknya unsur politik
pada dunia pendidikan.
Hal
ini terlihat jelas ketika salah satu pimpinan Partai Politik memegang jabatan
sebagai Ketua Yayasan Bustanul Ulum, maka tak bisa dipungkiri pola dan system
pendidikan juga akan terkontaminasi. Karena itu, Rahmadi meminta pihak
berwenang agar segera mencopot Aidil Fan (Ketua DPD PKS Langsa) itu dari
jabatan Ketua Yayasan Bustanul Ulum Langsa.
“Bila
kita ingin pendidikan kita lebih maju dan tidak terkontaminasi kepentingan
politik, maka kita harus bersihkan kepengurusan MUQ Yayasan Bustanul Ulum
Langsa dari pejabat partai politik yang menyusup ke dunia pendidikan, “ kata
Rahmadi.
Dilanjutkannya,
apalagi sejak Aidil Fan menjadi Ketua Yayasan Bustanul Ulum, system pendidikan
telah berubah dengan memecat guru-guru dayah, yang seharusnya dipertahankan
karena menjadi identitas khusus MUQ Langsa. Bahkan yang lebih ironis,
Aidil Fan juga sukses mengganti akte pendirian MUQ Yayasan Bustanul Ulum Langsa
dengan mengubah semua fungsi system pendidikan yang selama ini telah berjalan
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar