LANGSA: Kepala Dinas Syariat Islam Kota Langsa Drs. H. Ibrahim Latif, MM meminta kepada Lembaga
Pengembangan Tilwatil Quran (LPTQ) dan para panitia pelaksana Musabaq Tilawatil
Quran (MTQ) supaya dalam setiap penyelenggaraan MTQ selalu memperhatikan tujuan
event tersebut dilaksanakan, jangan sampai melenceng ke arah yang negatif.
Pelaksanaan MTQ jangan disamakan dengan pelaksanaan liga olahraga, seperti
liga bola kaki yang atlitnya sering dibon dari luar, demikian dikatakannya,
Jumat (22/6) malam ketika membuka MTQ ke 6 tingkat Kecamatan Langsa Timur di
Mesjid Sabilussalam Gampong Sungai Lueng.
Menurut Ibrahim Latif, selama ini banyak pelaksanaan MTQ mulai bergeser tujuannnya. Sehingga dalam
penyelenggaraannya pun tak ubah sudah seperti pertandingan sepak bola. Kalau dalam pertandingan sepak bola pemainnya
dibon dari luar daerah guna utk memperkuat tim sepak bola tersebut, itu wajar
karena itu pertandingan cabang
olah raga.
Misalnya dalam pertandingan Persiraja melawan klub lain, kata dia, wajar
jika di situ pemainnnya tidak seluruhnya anak-anak Banda Aceh tetapi lebih
banyak anak-anak luar Aceh atau bahkan dari luar negri yang memperkuat klub
tersebut. Hal itu bisa dinilai wajar, tambahnya, karena tujuannya untuk mencari kemenangan dan kemegahan dunia yang ujungnya mengharap dapa juara
dan merebut piala.
Sedangkan dalam penyelenggaraan MTQ, ujar Ibrahim Latif, tujuannya jauh berbeda. MTQ
bertujuan untuk mencari dan membina
kader pembaca Al Quran supaya dalam
masyarakat banyak lahir bibit-bibit generasi muda yang Qurani dengan tujuan akhirnya mengharap ridha
Allah Swt.
Berdasarkan amatannya selama ini, sebut Ibrahim Latif, pada kegiatan MTQ
yang sudah sering dilaksanakan, pesertanya
lebih banyak dibon dari luar daerah.
Ini sudah melenceng dari tujuan MTQ itu sendiri yg
bertujuan mencari bibit Qurani di tingkat gampong, kecamatan untuk dibina menjadi qari/ qariah. Kalau sudah dibond, berarti tdk ada kader lagi
nanti.
“Bahkan
saya melihatnya ada peserta A, dia mengikuti di kecamatan A, tidak lolos di tingkat kecamatan A, dia mengikuti di
tingkat kecamatan B, begitu juga di tingkat kabupaten / kota,” demikian ungkapnya.
Menurut Ibrahim Latif, jika keadaan seperti ini terus berlangsung lebih
baik ke depannya dana yang
disedia untuk pelaksanaan MTQ, digunakan untuk pembinaan dan mengajar anak-anak di gampong-gampong agar bisa dipersiapkan tampil di
MTQ yang
akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar