LANGSA: Penjabat Walikota Langsa, Drs. Bustami Usman ikut merasa
prihatin dengan perkembangan anak-anak jalanan yang sering diistilahkan dengan
anak Punk, dan berencana akan melakukan razia untuk ditangkap dan dikirim ke
SPN Seulawah untuk dibina.
Setelah mendapat laporan dari Kadis Syariat Islam Ibrahim Latif bahwa ada
sepasang anak punk yang ditangkap warga bersama polisi syariah sedang berzina
di tempat umum, dirinya secara spontan langsung mengatakan berkeinginan untuk
melakukan pembinaan terhadap mereka.
Menurut Bustami, para anak-anak punk
itu sebenarnya masih ada yang punya potensi untuk kembali kepada jalan yang
benar. Buktinya, kata dia, seperti yang ditangkap di Banda Aceh beberapa waktu
lalu atas kerjasama Kapolda dengan Pemko Banda Aceh, diantara mereka ternyata
ada yang pandai azan dan mengaji.
Umumnya para anak punk itu berasal dari keluarga yang hancur. Dimana orang
tuanya tidak sempat memperhatikan lagi keberadaannya. Sehingga terjerumus
mencari teman senasib di luar rumah, dan mereka direkrut untuk diajak hidup
bersama di jalanan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Maka itu, Bustami Usman sangat berkeinginan untuk melakukan pembinaan terhadap
mereka. “Kita akan mencari dana dan mengajak Polda Aceh untuk bekerjasama
melakukan pembinaan terhadap mereka,” katanya.
Sementara sepasang anak jalanan yang ditangkap warga bersama polisi Syariah
dua hari lalu, sekarang sudah diserahkan ke Polres Langsa. Kapolres Langsa,
AKBP, Hariadi melalui Kabag Ops, Hadi, membenarkan pihaknya telah menerima
kedua tersangka tersebut. “Mereka sedang diproses secara hukum,” kata
Hadi.
Saat berita ini dikirim, Kapolres Langsa Hariadi juga sedang menggelar
rapat soal tersebut bersama Kadis Syariat Islam di kantornnya. Kadis Syariat
Islam Kota Langsa, Ibrahim Latif, ketika Waspada hubungi hanya mengirim SMS
singkat, rapat sedang berlangsung. Dan para peserta rapat termasuk tokoh agama
dan sejumlah LSM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar