Sabtu, 28 April 2012

Aksi Yang Menggugah Dari Siswa Sekolah Miskin SMPN5



Haba Rakyat

KETAULADANAN yang baik bisa datang dari siapa saja. Tidak terkecuali dari anak-anak miskin yang bersekolah di SMPN 5 Langsa, biarpun hidup mereka serba kekurangan dalam materi tetapi prestasinya dalam belajar dan sikap mereka layak dipuji.
SMPN 5 Langsa

Pada tahun 2012 tidak kurang dari 14 siswanya berkesempatan mengikuti lomba penelitian  ilmiah tremaja hingga dikirim sampai ke tingkat nasional yang diadakan di Solo. Padahal mereka yang meraih prestasi nasional tersebut terdiri dari para anak yatim piatu dan sebagian lagi dari keluarga kurang mampu.

Sikap mereka lainnya yang sampai meneteskan air mata kepala sekolahnya Supriadi, S. Pd karena haru, ditunjukkan anak-anak kelas 3 setelah mereka selesai mengikuti UN, Kamis (26/4) lalu.

Di saat anak-anak kelas 3 di sekolah lain baik tingkat SMP maupun SMA ramai-ramai mencoret bajunya usai UN hari terakhir, anak-anak kelas 3 SMPN5 Langsa malah mengumpulkannya untuk diserahkan kepada adik-adik kelas mereka.

“Meskipun anak-anak yang sekolah di sisni 70 persennya berasal dari keluarga miskin, tapi hati mereka sangat kaya,” demikian ujar Supriadi kepada Waspada mengomentari tentang sikap laku anak didiknya itu.

Selesai UN hari terakhir yang lalu, kata dia, tidak kurang 170 stel seragam sekolah terdiri dari baju putih, batik dan celana biru layak pakai terkumpul dalam sekejab. Mereka secara spontan meminta kepala sekolah mau menerimanya untuk disalurkan kepada anak-anak kelas 2 dan 1 yang membutuhkan, ujar Supriadi.

 Selama saya menjadi kepala sekolah di beberapa tempat, baru kali inilah saya merasa kagum atas perhatian siswa kelas 3 yang  peduli sama adik-adik kelasnya yang yatim piatu”  demikian Supriadi.

Salah seorang Wakil Kepala SMPN5 Eddy Khalil, S.Pd menambahkan, inisiatif tersebut secara sepontan datangnya dari para siswa/i itu sendiri. Mereka meminta agar pihak guru mau mengumpulkan dan menyerahkan kepada siswa/i kelas 2 dan 1 yang membutuhkan. Karena itu suatu sikap yang mulia, tambah Edy Khalil, maka seluruh dewan guru pun ikut gembiranya menerimanya.

“Jangankan sumbangan dari mereka, bila ada dari pihak lain yang mau menyumbangkan baju, sepatu, celana, bahkan buku baik baru ataupun bekas asal layak pakai kami pasti mau menerimanya. Karena siswa/i di sini sangat banyak yang membutuhkan,” ujar Edy Khalil.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar