AKTIFITAS yang dijalankan seorang polisi wanita senior di Kota Langsa
akhir-akhir ini pantas mendapat apresiasi semua pihak. Terutama para orang tua
dan guru-guru di sekolah, karena apa yang dilakukannya sungguh merupakan suatu
hal yang mulia, yakni menjaga keselamatan masa depan generasi muda Kota Langsa.
![]() |
| Navri Yuleni Periksa Kencing |
Polwan senior itu tak lain adalah Kompol Navri Yuleni, SH, MH. Sejak
dipercayakan menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Langsa,
hampir tiap hari dia tak pernah bosan mengunjungi sekolah- sekolah yang ada di Kota Langsa.
Selain menceramahi anak-anak tentang bahaya narkoba, Navri Yuleni bersama
stafnya juga melakukan pemeriksaan
terhadap para siswa, dengan melakukan tes urinenya.
Ketika ada yang kedapatan pernah menggunakan barang haram tersebut baik
saat dites atau pengakuan langsung dari siswa, walaupun Navri seorang
polisi tetapi tidak langsung menciduk
atau mengganjarkan hukuman terhadap mereka. Sikap yang ditunjukkan tak ubahnya seperti tindakan seorang ibu terhadap anak-anaknya, dia melakukan pendekatan dan membinanya agar
mereka kembali ke jalan yang benar.
Sejumlah kepala sekolah baik tingkat SMA maupun SMP pun ikut gembira dengan
program yang dicanangkan BNN Kota Langsa di bawah pimpinan polwan senior
tersebut. Hal itu tercermin seperti yang dikatakan Kepala SMKN 2 Langsa, Makmur
Lingga, M.Pd. Menurutnya, kehadiran BNN ke sekolah-sekolah ini sangat mulia dan perlu
diberikan apresiasi.
“Pihak sekolah dan orang tua sangat membutuhkannya demi menunjang prestasi
siswa untuk masa yang akan datang,” demikian Makmur Lingga mengatakan kepada
Waspada, Jumat (27/4) ketika Navri Yuleni bersama stafnya melakukan pemeriksaan
terhadap urin anak didiknya.
Apa yang dikatakan Makmur Lingga tersebut memang cukup beralasan, karena
dari sejumlah sekolah yang siswanya telah dilakukan pemeriksaan, nyaris tak
sekolah yang bebas dari ancaman bahaya. Bahkan ada sekolah yang 50 persen
siswanya mengaku langsung telah pernah mengkonsumsi berbagai jenis narkoba.
“Mulia dari ganja, minuman keras, hingga sabu-sabu sudah ada siswa yang
mengkonsumsinya, khususnya tingkat SMA,” ujar Navri Yuleni dengan nada
prihatin. Bertitik tolak dari kenyataan tersebut, maka Navri Yuleni tidak
segan-segan memeriksa urin mereka. Biarpaun tiap hari dia harus menantang bau
pesing namun demi tujuan yang mulia dia
tetap rela melakukannya

Tidak ada komentar:
Posting Komentar