Minggu, 18 Desember 2011

TSEL Akan Bayar Rumpun Nelayan Aceh Timur



Haba Rakyat

LANGSA: Perusahaan migas Transworld Seruway Exploration Ltd (TSEL), dalam waktu dekat ini segera akan membayar ganti rugi terhadap 40 rumpon milik nelayan di  Aceh Timur. Pembayaran itu dilakukan sebagai bentuk ganti rugi atas pemotongan yang terkena ketika kegiatan seismik berlangsung.

Site Public and Government Relation, Zubir MA, kepada Haba Rakyat , Minggu (18/12), mengatakan, katagori pembayaran rumpon milik nelayan ini dibagi dua jenis, rumpon pinggir dan rumpon menengah. Untuk rumpon pinggir pihak perusahaan Transworld Seruway Exploration Ltd, akan mebayar sekitar 5 juta hingga Rp 10 juta/ rumpon, sedangkan rumpon menengah pembayarannya berkisar dari Rp  20 hingga Rp 32 juta/rumpon.

Menurutnya, sebelum dilakukan kegiatan seismik pihak perusahaan telah melakukan koordinasi baik dengan pihak nelayan maupun pemerintah Kabupaten Aceh Timur. Dan pembayarannya dilakukan sesaui Surat Keputusan (SK) Bupati Aceh Timur, yang telah dikeluarkan sebelumnya.

Dijelasakannya, sebelumnya pada bulan November 2011 lalu, juga telah digelar rapat antara panglima laot dan pihak Transworld Seruway Exploration Ltd, yang difasilitasi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Timur, guna membahas persoalan ganti rugi serta hal-hal lainnya yang dianggap penting. Selanjutnya perusahaan juga telah melakukan sosialisasi dengan pihak perwakilan panglima laot, tentang kegiatan seismik di lepas pantai Aceh Timur ini.

Tujuannya agar nelayan dapat mengetahui aktivitas seismik, sehingga nelayan tidak melakukan kegiatan melaut di sekitar areal seismic, demi menghindari hal-hal berbahaya bagi nelayan.

 “Kapal untuk kegiatan seismik ini berjumlah enam unit, satu diantaranya kapal induk dan lima sebagai kapal pengawal kabel sepanjang 7.000 meter dan lebar sekitar 700 meter di laut. Jadi di areal tersebut nelayan harus mengindari aktiviatsnya untuk menghindari hal yang berbahaya,” katanya.


Sementara itu, Zubir juga membantah isu bahwa berapa hari lalu pihak Transworld Seruway Exploration Ltd pernah mengancam apalagi dengan menggunakan senjata, terhadap nelayan yang melakukan aktivitasnya di laut. Yang pernah terjadi, katanya, dilakukan tembakan suar untuk mengarahkan nelayan keluar dari jalur areal berbahaya kegiatan seismik.

“Ini harus kita luruskan, dan isu tersebut sengaja dihenmbuskan  pihak pemain lama yang tidak senang dengan keberadaan seismik, mereka sengaja hendak mengganggu kegiatan seismik. Namun persoalan ini telah selesai dan nyatanya nelayan tidak terpoprokasi atas tindakan pihak tak bertanggung jawab tersebut, karena sebelum kegiatan seismik di laut lepas Aceh Timur ini kita lakukan, jauh hari nelayan telah diberikan pemahaman dan sosialisasi yang sebenarnya,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar