Selasa, 27 Desember 2011

Guru TK Dan PAUD Keluhkan Nasibnya Kepada Anggota DPR



Haba Rakyat

LANGSA: Sejumlah guru Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Usia Dini (PAUD) di Kota Langsa mengeluh soal honorium yang mereka terima. Keluhan itu mereka sampaikan kepada Anggota DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke Kota Langsa, beberapa hari lalu.

Menerima keluhan tersebut, anggota DPR RI dari Komisi X Muslim, mengatakan pihaknya akan memperjuangkan kesejahteraan guru PAUD dan TK  Kota Langsa khususnya dan Provinsi Aceh umumnya yang dirasakan selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah.

            “Kita akan mengupayakan para guru PAUD dan TK mendapat penghasilan yang layak,” ungkap Muslim yang berasal dari Partai Demokrat dalam silahturahmi dengan 30 orang guru PAUD dan TK Langsa yang mendapat bantuan dana insentif tahun 2011 dari Kementrian Pendidikan RI di Jambo Kupi Kencana Langsa, Selasa (27/12).

            Dalam pertemuan tersebut Muslim menerima sejumlah masukan dari beberapa orang perwakilan guru TK dan PAUD, diantaranya mereka mengeluhkan kesejahteraan yang diperoleh sangat memprihatinkan yakni upah guru tersebut rata-rata berkisar Rp. 150 ribu perbulannya itupun masih tergantung  juga pada kemampuan dari sekolah itu sendiri.

Menanggapi keluhan guru-guru tersebut, Muslim berjanji dirinya yang telah dipercayakan rakyat daerah ini untuk duduk di lembaga dewan akan terus memperjuangkan dana insentif tersebut dapat diterima oleh guru TK dan PAUD secara berkesinambungan melalui anggaran APBN.

“Jika tidak kita perjuangkan maka dana ini tidak akan diperoleh,” timpalnya seraya mengatakan bahwa guru TK dan PAUD yang menerima bantuan dana insentif tersebut merupakan hasil kerjasama pihaknya dengan mantan Kadis Pendidikan Langsa Abdullah Gade.

Lebih lanjut ia mengharapkan, kedepan Kota Langsa harus menjadi baro meter pendidikan untuk Aceh. “Upaya yang kita lakukan dalam membangun pendidikan untuk Langsa bukan hanya sebatas kesejahteraan guru, tetapi sector fisik juga terus diupayakan serta peningkatan pendidikan tenaga guru nantinya,”urainya lagi.

Sementara itu, mantan Kepala Dinas Pendidikan Langsa Abdullah Gade dihadapan para guru tersebut menjelaskan, dimana dana insentif ini untuk Aceh hanya Kota Langsa yang mendapatkannya, dimana per guru menerima sebesar Rp. 3,4 juta pada tahun 2011. 

“Kendatipun demikian diharapkan kepada pemerintah pusat agar dapat memperhatikan keberlangsungan dana insetif ini diterima guru TK dan PAUD Langsa, begitu juga Pemerintah daerah harus bisa membantu tambahannya,” pintanya.

Pada kesempatan yang sama Wakil Ketua DPRK Langsa Syahyuzar AKA mengatakan, bahwa pada tahun 2012 ini bagi Kota Langsa dari segi anggaran merupakan tahun yang sangat memprihatinkan.
Karena pinjaman pada Bank Aceh ditutupi dan devisit di nolkan kembali,”terangnya seraya menambahkan, biaya yang paling besar dikeluarkan adalah untuk biaya aparatur pemerintah. 

Dalam silahturahmi anggota DPR RI Muslim dengan para guru TK dan PAUD tersebut turut juga hadir Kadis Pendidikan Langsa Mustafa dan sejumlah pejabat teras Dinas tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar