Haba Rakyat, Langsa : Warga dari sejumlah desa dan terutama bagi penduduk Kampong Langsa
Lama,Kecamatan Langsa Lama,Kota Langsa sangat mengeluhkan kebisingan suara
mesin pembangkit listrik tenaga diesel milik PLN Langsa yang telah dihidupkan
hampir setahun lamanya di daerah ini,Kamis (4/8).
Dimana desingan mesin pembangkit listrik tersebut yang tepatnya berada
dipinggir jalan negara Banda Aceh-Medan di Kampong Langsa Lama itu dan
hanya terpaut sekitar 1 kilo meter dari perkotaan cukup dirasakan efeknya oleh
warga setempat,terlebih suaranya yang cukup keras sehingga masyarakat sangat
sulit berkomunikasi dan harus berbicara keras-keras.
Selain itu juga,masyarakat setempat sudah tidak tahan dengan kondisi yang
seperti ini terus terjadi berbulan-bulan. Dikhawatirkan lagi bagi bayi atau
balita kemungkinan bisa saja merusak pendengarannya akibat tidak tahan
mendengar suara mesin tersebut yang mengeluarkan suara keras saban harinya.
Sementara
itu,Keuchik Kampong Langsa Lama,Al- Mahdi yang didampingi warganya kepada Haba Rakyat mengakui,bahwa masyarakatnya sangat mengeluh dengan kebisingan
suara mesin pembangkit listrik milik PLN ini. “Kegerahan itu bukan hanya dalam
hubungan komunikasi didalam rumah,suara azan di mesjid saja tidak
terdengar,apalagi suara sirine tanda berbuka puasa di bulan ramadhan
ini,”ungkapnya.
Dijelaskannya,dirinya
selaku pimpinan di desa tersebut sudah menyampaikan hal ini beberapa kali kepada
PT.PLN Langsa,namun hingga saat ini belum ada tanggapan yang serius dari
manajemen PL Langsa. “Saya tidak berani menjamin jika warga mengambil tindakan
yang tidak kita inginkan bersama karena tidak tahan dengan keadaan itu serta
persoalan ini dibiarkan terus berlarut – larut tanpa ada penyelesaiannya,”tukas
Al- Mahdi.
Ditegaskan
Al-Mahdi juga,seharusnya pihak PLN dapat mengambil langkah ataupun solusinya
untuk segera mengatasi kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin pembangkit
listrik ini,apakah membuat peredam suara atau teknisnya lebih dipahami oleh
perusahaan, namun yang diinginkan warga hanya hilangnya suara deras mesin
listrik tersebut yang berada di pemukiman penduduk itu.
Dalam
kesempatan itu juga,Al-Mahdi menepis tudingan terhadap dirinya selama ini di
isukan oleh sejumlah kalangan masyarakat bahwa dirinya menerima insentif
perbulannya dari PLN. “Hal itu sama sekali tidak benar dan boleh dicek
langsung,apakah saya pernah terima insentif perbulan dari PLN,”tegasnya lagi.
permasalahan tersebut,karena persoalan dimaksud sangat krusial dalam kehidupan sehari-hari warga Langsa Lama serta beberapa desa lainnya yang berdekatan dengan mesin pembangkit listrik itu juga ikut merasakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar