Ketua DPRK Langsa, Zulfri, ST dengan nada geram menelpon Waspada, Senin
(15/8), dan menyatakan penyesalannya, kenapa saat-saat Bulan Ramadhan seperti
ini ada pihak yang sengaja mempermainkan syariat untuk mencari popularitas.
Penyesalan Ketua DPRK Langsa itu terutama ditujukan kepada pimpinan
perusahaan Rabbani, penjual pakaian muslim, yang dengan sengaja telah memasang
spanduk tersebut di depan gedung SMAN 1 Langsa.
Menurut Zulfri, banyak masyarakat sejak dua hari lalu melaporkan kepadanya,
karena isi dari spanduk tersebut sangat provokatif. “Belanja di Rabbani
Dilarang Pake Kerudung” demikian bunyi kalimat tersebut, sehingga warga merasa
kata-kata itu walaupun dibuat untuk mencari sensasi tapi telah melecehkan
sebuah anjuran dalam agama.
Dinas Syariat Islam, kata Zulfri, telah menegur perusahaan Rabbani itu dua
hari lalu dan memerintahkan mereka untuk menurunkan spanduk tersebut. Tapi
kenyataannya sudah dua hari berjalan, perusahaan penjual pakaian muslim itu
masih tetap membandel, maka Zulfri memperingatinya sekali lagi supaya spanduk
itu segera dicabut.
Dalam jawaban ketika ditegur Dinas Syariat Islam, jelas Zulfri, Rabbani
mengakui kata-kata yang terdapat dalam sapnduk tersebut hanya dibuat untuk
main-main. Tujuannya, agar yang berbelanja ke Rabbani tidak hanya menggunakan
kerudung tetapi juga membawa uang.
Ketika Waspada hubungi melalu nomor telepon yang ada di sapnduk, pihak
Rabbani tidak bisa terhubungi. “Maaf, rekaman suara sudah penuh,” demikian
kata-kata yang terdengar setiap nomor tersebut dipencet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar