Senin, 25 Juli 2011

Pedagang Blok A Keluhkan Harga Bangunan Kios Baru Terlalu Tinggi



HABA RAKYAT, LANGSA : Seluruh bangunan  pasar di Blok A di Kota Langsa segera akan dibongkar untuk diganti dengan bangunan baru yang representatif. Namun para pedagang mengeluh, karena harga yang ditetapkan untuk bangunan baru itu terlalu tinggi, mereka kewalahan membayarnya.

Nasruddin, salah seorang pemilik kios yang akan dibongkar itu kepada Waspada, Minggu (24/7) mengatakan, masak harga bangunan yang hanya berukuran 4 x 4 itu ditetapkan Rp. 145 juta. Ini artinya, harga per meter sudah mencapai lebih Rp. Sembilan juta, kata Nasruddin.

Menaggapi keluhan para pedagang tersebut, Pimpinan DPRK Langsa, Syahyuzar AKA mengatakan, pihaknya akan memanggil kembali Badan Pengelola Koperasi Pasar (Bapelkopas) yang diketuai langsung Sekda Kota Langsa, Syaifullah, supaya menunkan lagi harganya.

Menurutnya, beberapa waktu lalu memang sudah dilakukan pertemuan dengan Bapelkopas selaku pengelola yang didalamnya melibatkan sejumlah instansi terkait di lingkungan Pemko Langsa. Namun, saat itu pihak Bapelkopas tidak bisa memberikan jawaban terhadap harga bangunan lebih rendah sebagaimana diminta oleh pedagang.

Saat itu, kata Syahyuzar AKA, ketika Dewan meminta gambar pembangunan pasar Blok A tersebut dari dinas Pekerjaan Umum (PU) yang juga termasuk bagian dari Bapelkopas tidak dapat menunjukkan gambarnya , dan hingga saat ini permintaan dimaksud belum diserahkan oleh dinas PU ke DPRK Langsa.

 Dijelaskannya, hingga kini  menyangkut dengan harga belum ada penentuan ataupun dengan kata lain belum ada kesepakatan yang diterima kedua belah antara pengelola dengan pedagang, karena harga yang ditawarkan masih berkisar Rp 140 juta perunitnya, sementara pedagang meminta sekitar Rp.120 juta.

Selain itu, para pedagang juga meminta dalam pembangunan baru pasar Blok A tersebut pintu masuknya harus banyak aksesnya, sehingga memudahkan konsumen untuk berbelanja di pasar ini. “Kita dapat informasi pemindahan pedagang pada lapak sementara yang sudah dibangun yaitu pada 28 Juli 2011 ini,” terang Syahyuzar.

Ketika disinggung masalah lapak penampungan sementara yang sudah dibangun dan tidak tersedia anggaran dalam APBK dan dilakukan oleh pihak ketiga, Syahyuzar tidak bisa memberikan keterangan lebih rinci dan mengatakan, kemungkinan biaya pembangunan tempat jualan sementara itu akan dibebankan kepada pemenang lelang investasi tersebut nantinya.

Terlepas dari itu semua kepentingan, Syahyuzar AKA mengharapkan kepada pihak pelaksana agar dapat melaksanakan proyek tersebut tepat waktu sehingga para pedagang dapat melaksanakan aktivitas berdagang seperti semula ditempat baru itu, “kemudian pasar langsa dapat ditata lebih baik lagi dari kesemerautan dengan dibongkarnya lapak sementara yang dibangun tepat di badan jalan itu,”ujarnya lagi.(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar