Minggu, 09 Januari 2011

Puluhan Guru Kemag Kota Langsa Pertanyakan Insentif NAD

Puluhan Guru Kemag Kota Langsa Pertanyakan Insentif NAD



Puluhan guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) dibawah jajaran Kementrian Agama (Kemag) Kota Langsa mendatangi Dinas Pendidikan Kota Langsa untuk mempertanyakan insentif dari hasil pembagian Minyak dan Gas (Migas) atau sering disebut uang NAD tahun 2010 lalu hingga saat ini belum diterima,Selasa (4/1).

Sementara itu,guru umum dibawah jajaran Dinas Pendidikan Kota Langsa untuk tahap pertama sudah dibayarkan menjelang lebaran idul fitri lalu. Dimana uang NAD bagi guru Kemag tersebut belum dibayarkan diakibatkan keterlambatan pengiriman data ke provinsi. Hal itu dikarenakan data dari Kemag Langsa yang juga ketika itu terlambat dikirim ke Dinas Pendidikan setempat.

Sehingga pada saat pengiriman data ke Dinas Pendidikan Provinsi tidak bersamaan dengan data guru yang berada dibawah Dinas Pendidikan setempat. Dimana audensi para guru Kemag tersebut dengan pihak Dinas Pendidikan sudah terjadi beberapa kali sebelumnya, bahkan sudah dibahas di Dinas Pendidikan Provinsi Aceh.

Dalam pertemuan guru Kemag dengan Kepala Dinas Pendidikan Langsa,Abdullah Gade serta beberapa stafnya di aula kantor tersebut mendesak,agar Dinas Pendidikan selaku lening sektor supaya mencarikan jalan keluarnya terkait uang NAD guru Kemag yang hingga kini belum diterima ini.

“Kalaupun tidak dibayarkan semuanya,minimal diberikan bayarkan satu bulan dulu sehingga kesejahteraan guru Kemag yang juga mencerdaskan anak-anak Kota Langsa ini dapat terbantu,” ungkap salah seorang guru Kemag dalam pertemuan itu seraya mengatakan, dimana sisanya siap menunggu setelah pengesahan APBA tahun 2011.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Langsa,Abdullah Gade ketika dikonfirmasi terkait permasalahan ini seusai pertemuan tersebut mengakui, bahwa uang NAD untuk guru Kemag Langsa belum dibayarkan. “Hal ini karena keterlambatan pengusulan data ke Provinsi,dan baru kita ketahui kalau uang NAD mereka ini tidak keluar setelah kita melihat Pagu anggaran yang masuk hanya untuk guru umum,” akuinya.

Dikatakannya, ternyata data guru Kemag yang menerima uang NAD berjumlah 257 orang tidak dikirimkan ketika itu ke Provinsi,lalu kita coba usulkan pada anggaran APBA Perubahan,ternyata dana nya tidak cukup sehingga tidak disahkan. “Namun,hal ini sudah kita koordinasi dengan Dinas Pendidikan provinsi akan dimasukan pada APBA tahun 2011,” ungkapnya.

Ditambahkannya, berdasarkan hasil rapat dengan Provinsi,maka solusi yang ditempuh untuk sementara adalah diberikan pinjaman kepada guru Kemag dari uang NAD tahap dua yang akan keluar pada Januari ini untuk guru umum dibawah Dinas Pendidikan Langsa,ketika dana guru Kemag ini nantinya sudah dicairkan pada 2011,pinjaman tersebut harus dikembalikan kepada guru umum.

“Untuk menghindari persoalan baru,maka langkah ini terlebih dahulu kita sosialisasikan kepada guru –guru umum penerima uang NAD dimaksud,” tukas Abdullah Gade seraya mengharapkan kedepan agar instansi lebih proaktif sehingga permasalahan seperti tidak timbul kembali dan setiap tahun datanya harus dikirimkan.

Sementara itu,Ketua Koalisi Barisan Guru Bersatu (Kobar GB) Langsa, Rusli disela-sela pertemuan tersebut mengatakan, hendaknya pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru dan harus ditingkatkan.”Hal ini demi menciptakan guru yang disiplin dan bersemangat dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik,” ujarnya singkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar