Kiat Hidup Bahagia Di Era Informasi
Sumber kebahagiaan secara umum ada tiga, dua diantarnya berasal dari luar dan hanya satu yang berasal dalam diri sendiri.
Dua sumber kebahagiaan yang berasal dari luar, satu berasal dari alasan negative dan satu lagi dari alasan positif. Dan kedua-duanya tidak menjamin kebahagiaan itu bisa bertahan lama. Kecuali hanya yang berasal dari dalam diri sendirilah (internal) yang bisa membuat seseorang mengalami rasa bahagia sepanjang masa.
Sumber kebahagiaan pertama yang berasal dari luar digolong ke dalam alasan yang negative, seperti orang yang melakukan pelarian terhadap narkoba, mabuk-mabukan, dan berbagai hal lain yang dapat merugikan pencari kebahagiaan tersebut dalam jangka panjang. Kebahagiaan yang diperoleh dari usaha-usaha seperti ini bisa bertahan hanya sesaat. Dan lebih tepatnya hanya kebahagiaan semu.
Sedangkan kebahagiaan kedua yang datang dari luar (eksternal) lebih dapat bertahan lama, namun kembali akan hilang bersamaan hilangnya alasan yang menyebabkan kebahagiaan itu sendiri.
Contohnya, orang yang bahagia kalau harapannya terpenuhi. Orang yang berharap mendapatkan pendamping hidup yang diidamkan akan bahagia selama hal itu terpenuhi. Demkkian juga orang yang mengharapkan jabatan, akan mengalami kebahagiaan selama jabatan itu masih bersamanya, namun jika jabatan tersebut hilang orang tersebut kembali akan jadi kecewa.
Begitu juga dalam hal lain-lain, selama harapannya ada dalam kenyataan kebahagiaan selalu menyertainya, tapi jika harapannya telah berbalik langsung akan menjadi kecewa, dan hidup pun akan selalu diliputi dengan berbagai keluhan yang akhirnya bisa-bisa membuat orang yang bersangkutan menjadi frustasi.
Sangat berbeda dengan orang yang kebahagiaannya datang dalam dirinya sendiri. Mereka bisa berbahagia tanpa syarat. Dalam kondisi apapun orang seperti ini akan tetap bahagia. Karena kebahagiaan bagi orang ini tidak karena alasan tertentu yang datang dari luar. Jika ada masalah, bagi orang yang bisa menjaga kebahagiaan dalam dirinya sendiri akan segera mencari solusi, dan jarang mengeluh. Produktifitas hidupnya akan selalu menjadi peningkatan. Seperti yang dikatakan oleh Donald Trump, di akhir hari, produktifitas orang yang bahagia hidupnya berasal dalam diri sendiri akan diukur bukan dari banyaknya hal yang dapat dilakukan, tetapi dari apa yang dapat capai dan selesaikan. Dan tentunya, menyelesaikannya dengan baik. Bukankah ini sebenarnya definisi dari produktivitas? Di masa sekarang dimana tantangan utama dalam bisnis adalah gangguan (distractions), baik dari telepon, hand-phone, sms, blackberry, chatting, facebook, twitter maupun berbagai gosip yang sedang beredar, produktivitas rasanya seperti terancam. Ketika manusia masih bekerja di era industri, seperti bekerja di pabrik, produktifitas sangat mudah untuk diukur. Tetapi, di era informasi ini, kita telah menjadi knowledge workers – orang-orang yang bekerja dengan pengetahuan/informasi dan bukan memproduksi sesuatu – bagaimana caranya mengukur produktifitas? Lalu, apa hubungannya dengan layanan? Bagaimana layanan bisa meningkatkan produktifitas? Oh, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang bisa kita tanyakan. Mari kita coba bahas satu persatu, dalam tulisan-tulisan saya selanjutnya.... |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar