Minggu, 03 Oktober 2010

Jika Moral Dan Adab Dibaikan, Pendidikan Akan Melahirkan Kebiadaban Dan Pengrusakan

Jika Moral Dan Adab Dibaikan, Pendidikan Akan Melahirkan Kebiadaban Dan Pengrusakan

LANGSA : Nilai moral dan keberadaban harus selalu dijaga dalam sistim pendidikan, jika kedua hal tersebut diabaikan, maka hasilnya yang ada hanya kebiadaban dan pengrusakan. Di sinilah pendidikan menunjukkan begitu penting artinya. Karena tanpa pendidikan, masyarakat dalam suatu bangsa tidak akan memperoleh perubahan yang signifikan dalam setiap bidang kehidupan.

Demikian antara lain disampaikan Walikota Langsa, Drs. Zulkifli Zainon, MM dalam pesan tertulisnya yang dibacakan Sekda Kota Langsa, Syaifullah, SH di hadapan para pimpinan lembaga pendidikan keagamaan saat membuka rapat koordinasi mereka dengan instansi terkait di aula SMKN 3 Langsa, Kamis (30/10).

Menurut Walikota Drs. Zulkifli Zainon, MM, penddikan sebenarnya merupakan sesuatu yang sangat penting bagi pertumbuhan dan kemajuan suatu bangsa. Karena pembentukan karakter masyarakat suatu bangsa sangat tergantung pada sistem pendidikan yang dilaksanakan dalam suatu negara. Dan tanggungjawabnya bukan saja berada pada pemerintah dan lembaga pendikan saja melainkan pada segenap elemen yang ada dalam masyarakat.

Saat ini, kata dia, masyarakat sudah mulai mengesampingkan arti norma, aturan, undang-undang, peraturan-peraturan, dan bahkan agama. Padahal manusia dalam bermasyarakat sangat membutuhkan standar nilai dan norma agar tidak terdapat clash atau pertentangan-pertentangan yang akan menimbulkan kerusakan dan ketidakharmonisan antar masyarakat.

Lembaga pendidikan tertua yang pernah tumbuh dan berkembang di nusantara, tambahnya, adalah pesantren. Di sana moral dan adab sangat terjaga. Maka itu tidak heran lulusan pesantren yang banyak berkiprah di berbagai bidang pada masa lalu selalu menjadi panutan umat hingga sekarang. Mereka itu terdiri dari cendekiawan-cendekiawan intelektual, agamawan-agamawan yang nasionalis, guru-guru bangsa yang mengabdi tanpa pamrih, dan bahkan pahlawan-pahlawan bangsa yang berjuang dengan gigih mengorbankan segalanya demi kemerdekaan.

Maka itu, melalui rapat koordinasi para pimpinan lembaga pendidikan keagamaan itu Zulkifli Zainon berharap seluruh pihak harus bersatu padu memajukan pendidikan. Lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemerintah harus berpelukan erat mengenyam satu tujuan demi kebebasan bangsa yang sedang mengalami keterpurukan politik, budaya, ekonomi, dan moral.

Nasionalisme tinggi terhadap negara harus dipupuk dengan baik melalui dunia pendidikan, katanya. Dari tangan dan pemikiran-pemikiran nasionalis tinggi ini akan menghasilkan polotikus yang handal, budayawan dan ekomon yang sangat bangga serta peduli terhadap bangsa.

Tindakan selanjutnya dalam melahirkan kesatria bangsa adalah penanaman ajaran agama yang kuat pada masyarakat. Baik dan buruk, salah dan benar, tidak cukup hanya jika hanya menggunakan sntandar akal manusia. Tetapi, dibutuhkan standar yang berlandaskan keagamaan, agar pencerdasan pendidikan akan selaras dengan penanaman ilmu agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar