LANGSA : Masyarakat Kota Langsa dan sekitarnya yang ingin
berpegian Ke Malaysia melalui Penang, mulai Januari tahun depan tidak perlu
lagi pergi ke Medan atau Banda Aceh lebih dahulu untuk mencari tumpangan.
Karena hubungan langsung Langsa – Penang melalui laut segera akan dibuka.
Dan biayanya pun relatif murah hanya Rp. 500 ribu per orang pergi dan pulang.
Demikian dikatakan Walikota Langsa Usman Abdullah kepada Waspada di ruang kerjanya,
Senin (3/12).
Kepastian itu dikatakan Usman Abdullah usai melakukan
pertemuan dengan tiga investor asal Malysia, Acai, Ong Tong, dan Tambing Whe,
di ruang kerjanya, Sekretariat Pemko Langsa. Hadir pada pertemuan itu, Kepala
Dishub Komimnfo Suriyatno AP, Kepala Bapeda
Sayed Mahdum, Kepala BLHKP Umar SH, Kepala Imigrasi Langsa Maman Budiman SH,
serta perwakilan pengusaha lokal, Nazar, H Jakwan, dan lainnya.
Ivestor
asal Malysia bekerjasama dengan pengusaha lokal, kata dia, mulai bulan
Januari 2013 akan mendatangkan satu kapal feri untuk melayani pelayaran jalur
transportasi laut antara Kota Langsa – Penang, Malaysia. Untuk tahap awal kapal
veri berkapasitas 138 penumpang ini minimal akan berlayar dua kali dalam satu
pekan, dan kemungkinan akan ditambah lagi bila jumlah penumpang meningkat.
Wali Kota
Langsa dalam kesempatan itu mengatakan, dengan dibukanya akses jalur
transportasi laut penumpang antara Kuala Langsa – Penang, melalui investasi
yang dilakukan investor Malaysia dengan pengusaha lokal ini. Merupakan
terobosan dan menjadi kunci utama, untuk membuka dan mengebangkan Pelabuhan
Kuala Langsa, yang selama ini terkesan belum pernah dapat dimanfaatkan.
Dengan mulai terbukanya akses langung Langsa – Penang
ini, Toke Seu Uem begitu dia sering disapa, diharapkan ke depan investor lainnya baik dari
Malaysia maupun negara
lain yang ingin membuka ivestasinya di Langsa bisa lebih terbuka. Pemerintah Kota Langsa membuka lebar peluang
tersebut, dan mempersilahkan kepada investor lainnya untuk datang langsung
melihat potensi apa yang dapat mereka kembangkan di daerah Langsa maupu daerah
lainnya di Aceh. Pemko akan memudahkan segala urusan yang investor butuhkan,
dan bahkan akan memfasilitasinya.
“Ivestor
telah memastikan bahwa dimulai pada bulan Januari 2013, mereka telah
mendatangkan kapal feri penumpang tersebut ke Pelabuhan Kuala Langsa. Untuk
menuju Penang Malaysia, siapapun nantinya dapat melalui jalur laut Pelabuhan
Kuala Langsa, dengan jarak tempuh antara 5- 7 jam saja. Kita membuka peluang
lebar kepada investor lainnya membuka investasinya di Langsa,” uajrnya.
Wali Kota
menambahkan, apabila sektor jasa transportasi laut di Pelabuhan Kuala Langsa
satu-satunya yang dimiliki Kota Langsa ini tidak dapat dihidupkan, maka daerah
ini tidak akan pernah dapat berkembang. Hal ini dikarenakan Langsa yang hanya
memiliki luas sekitar 262,41 KM2, terdiri
dari 30 persen kawasan HGU PTPN-I, dan 30 persen areal hutan mangrove, dan 40
persen sisanya merupakan kawasan permukiman penduduk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar