LANGSA: Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) meminta Kepada
Gubernur Aceh Zaini Abdullah supaya mencopot jabatan Kepala Satuan Kerja
(Satker) jalan nasional wilayah 1 Provinsi Aceh yang sekrang dijabat Ir. Zaldi.
Permintaan tersebut disampaikannya di Langsa, Rabu (19/12)
berkaitan dengan pekerjaan dua peket proyek pelebaran jalan nasional di
Kabupetn Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Tamiang yang dinilai lamban dan
kualitasnya diragukan.
Kedua paket proyek itu masing-masing
pelebaran jalan batas Kota Langsa dengan batas Provinsi Sumut yang berada di
Kabupaten Aceh Tamiang dikerjakan PT. Tamita dan pelebaran jalan batas Peureulak dengan batas
Kota Langsa berlokasi di Kabupaten Aceh Timur dikerjakan PT. Alhas Jaya Group.
Kedua paket proyek tersebut sudah mulai dikerjakan masing-masing kontraktor
pelaksananya lebih kurang sejak dua bulan lalu, namun hingga kini menjelang
akhir anggaran tahun ini banyak yang
belum selesai, sehingga masyarakat pengguna jalan dan warga yang tinggal di
sekitar lokasi jalan tersebut merasa sangat terganggu.
Dan ironis lagi, meskipun jalan tersebut sekarang masih sedang dalam
pelaksanaannya tetapi pada bagian-bagian tertentu yang sudah selesai dikerjakan
mulai rusak kembali. Ini artinya selain proses pengerjaanya sangat lamban
kualitasnya pun terlihat seperti asal-asalan, ujar Nasruddin.
Ibnu Sa’dan
191212
LANGSA (Waspada): Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) meminta Kepada
Gubernur Aceh Zaini Abdullah supaya mencopot jabatan Kepala Satuan Kerja
(Satker) jalan nasional wilayah 1 Provinsi Aceh yang sekrang dijabat Ir. Zaldi.
Permintaan tersebut disampaikannya kepada Waspada di Langsa, Rabu (19/12)
berkaitan dengan pekerjaan dua peket proyek pelebaran jalan nasional di
Kabupetn Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Tamiang yang dinilai lamban dan
kualitasnya diragukan.
Kedua paket proyek itu masing-masing
pelebaran jalan batas Kota Langsa dengan batas Provinsi Sumut yang berada di
Kabupaten Aceh Tamiang dikerjakan PT. Tamita dan pelebaran jalan batas Peureulak dengan batas
Kota Langsa berlokasi di Kabupaten Aceh Timur dikerjakan PT. Alhas Jaya Group.
Kedua paket proyek tersebut sudah mulai dikerjakan masing-masing kontraktor
pelaksananya lebih kurang sejak dua bulan lalu, namun hingga kini menjelang
akhir anggaran tahun ini banyak yang
belum selesai, sehingga masyarakat pengguna jalan dan warga yang tinggal di
sekitar lokasi jalan tersebut merasa sangat terganggu.
Dan ironis lagi, meskipun jalan tersebut sekarang masih sedang dalam
pelaksanaannya tetapi pada bagian-bagian tertentu yang sudah selesai dikerjakan
mulai rusak kembali. Ini artinya selain proses pengerjaanya sangat lamban
kualitasnya pun terlihat seperti asal-asalan, ujar Nasruddin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar