LANGSA: Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Langsa akhirnya resmi
terbentuk dan berdiri sendiri, berpisah
dengan wilayah Peureulak. Peningkatan status Langsa dari daerah III menjadi
wilayah itu sudah diputuskan dalam keputusan komandi pusat setelah melewati
beberapa tahap perbincangan.
![]() |
Tgk Patok |
Demikian dikatakan Juru Bicara KPA Wilayah Langsa Tgk Patok
di Langsa, Selasa (16/10). Menurutnya pembentukan KPA wilayah Langsa dianggap
penting untuk kebutuhan pengembangan organisasi dan tuntutan pengembangan
daerah.
Selain itu, alasan pemekarannya juga sebagai upaya mempermudah rentang
kendali organisasi dan konsolidasi para kader KPA itu sendiri dalam mensikapi
berbagai masalah yang timbul di masyarakat. Dinamika yang terjadi dalam
masyarakat membutuhkan sentuhan cepat dan persuasif dari organisasi KPA,
katanya.
Seiring pembentukan organisasi KPA Wilayah Langsa, kata dia, Ketua KPA
Pusat Muzakkir Manaf juga mengangkat Tgk Anhar Budiman alias Nek ‘E sebagai
ketua dan dilengkapi dengan para pengurus lainnya, sebut Patok seraya
menambahkan Wilayah KPA Langsa meliputi Aramiah Aceh Timur sampai dengan Bukit
Meutuah perbatasan Aceh tamiang.
Seirama dengan telah terbentuknya KPA Wilayah Langsa tersebut, tambah
Patok, Ketua Anhar Budiman selaku ketua menegaskan, ke depan khusus dalam
wilayah Langsa tidak ada lagi dia mendengar ada pungutan pajak nanggroe dari
siapapun yang mengatasnamakan KPA.
“Ini perlu kami tegaskan agar masyarakat jangan salah
persepsi terhadap anggota KPA, karena kebijakan organisasi KPA tidak pernah
mentelorir anggotanya memungut pajak nanggroe,”
imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar