Kamis, 23 Agustus 2012

Semangat Kebangsaan Indonesia Semakin Dangkal


Haba Rakyat

            LANGSA: Dampak krisis multi-dimensional yang selama ini terus menerus melanda masyarakat  telah memperlihatkan tanda-tanda awal munculnya krisis kepercayaan diri (self-confidence) dan rasa hormat diri (self-esteem) sebagai bangsa dikalangan masyarakat Indonesia.
 
            “Krisis kepercayaan sebagai bangsa dapat berupa keraguan terhadap kemampuan diri sebagai bangsa untuk mengatasi persoalan-persoalan mendasar yang terus-menerus datang, seolah-olah tidak ada habis-habisnya mendera Indonesia,”
 
Demikian dikatakan Ahmad Farhan Hamid, M.S anggota  Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI saat menjadi Keynotes Speech Dalam Acara Seminar Nasional Pemantapan 4 Pilar Kehidupan Berbangsa  yang dilaksanakan di Hotel Harmoni, Kota Langsa, kamis (26/7).
 
Lebih lanjut dia menambahkan apabila krisis politik dan krisis ekonomi sudah sampai pada krisis kepercayaan diri, maka eksistensi Indonesia sebagai bangsa (nation) sedang dipertaruhkan.
 
Untuk mengatasi hal tersebut dia menyarankan  agar masyarakat melakukan reevaluasi terhadap proses terbentuknya “nation and character building” .
 
“Boleh jadi persoalan-persoalan yang kita hadapi saat ini berawal dari kesalahan dalam memahami dan menerapkan konsep awal “kebangsaan” yang menjadi fondasi ke-Indonesia-an,” ujarnya.
 
Ada beberapa hal yang menyebabkan pendangkalan semangat kebangsaan diantaranya ada kesan seakan-akan semangat kebangsaan telah menjadi dangkal atau tererosi terutama di kalangan generasi muda seringkali disebut bahwa sifat materialistik mengubah idealisme yang merupakan jiwa kebangsaan.
 
Kedua ada kekuatiran ancaman disintegrasi kebangsaan, dengan melihat gejala yang terjadi di berbagai negara, terutama yang amat mencekam adalah perpecahan di Yugoslavia, di bekas Uni Soviet, dan juga di negara-negara lainnya seperti di Afrika, dimana paham kebangsaan merosot menjadi paham kesukuan atau keagamaan.
 
Ketiga ada keprihatinan tentang adanya upaya untuk melarutkan pandangan hidup bangsa  ke dalam pola pikir yang asing untuk bangsa ini Farhan mengatakan rasa kebangsaan adalah kesadaran berbangsa, yakni rasa yang lahir secara alamiah karena adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, dan aspirasi perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan sejarah masa kini, sehingga diharpakan dengan semakin tingginya pemahaman masyarakat terhadap 4 pilar kebangsaan ini diharpak berbagai persoalan yang mendangkalkan rasa kebangsaan tersebut dapat diataasi.
 
Sementara itu ketua panitia seminar Mustafa Adami mengatakan kegiatan seminar yang diikuti ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat Di Kota Langsa tersebut menghadirkan enam pembicara yang berasal dari tokoh masyarakat serta para akedemisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar