Haba Rakyat
LANGSA: Masyarakat Aceh mulai melupakan berbagai tradisi keagamaan menyabut
bulan suci Ramadhan, tradisi yang telah hidup ratusan tahun dalam masyarakat
saat ini sudah jarang dilaksanakan terutama oleh masyarakat Aceh yang tinggal di perkotaan.
Pendapat
tersebut diungkapkan Nurdin Ibrahim, BA, salah seorang pemerhati kebudayaan
Aceh yang tinggal di Kota Langsa dalam sebuah percakapan yang berlangsung
kemarin di rumahnya.
Dia mengatakan
salah satu alasan mengapa tradisi menyabut Ramadah tersebut dilupakan karena
saat ini masyarakat terlalu disibukkan dengan urusan duniawi ,
“Masyarakat sudah
terlalu mengejar dunia sehingga melupakan ibadah,yang belum ada harta mengejar
harta, yang sudah ada sibuk mempertahankan, yang sudah banyak harta sibuk menambah
hartanya,” ujar Nurdin.
Dia menabahkan berbagai tradisi keagamaan
menyambut ramadhan telah dilaksanakan dua bulan sebelu Ramadhan seperti pada
bulan Rajab yang dikenal sebagai bulan Apam, dimana dalam bulan tersebut di
setiap meunasah di Aceh selalu ada kenduri apam.
Demikian
juga di bulan Sa`ban yang dikenal sebagai bulan kenduri bu`, karena pada bulan
tersebut menurut Nurdin, akan selalu ada
kenduri apalagi pada mala nisfu Sa`ban yang dilaksanakan diseluruh Meunasah
berupa shalat tasbih dan pembacaan surat Yasin bersama-sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar