LANGSA: Sekretaris Badan Pengelolaan Pusat Pasar dan Perbelanjaan
(Bapekopas) Kota Langsa Syahril Hasballah mengatakan, pihaknya tidak keberatan
jika Bapekopas dibubarkan seperti tuntutan para pedagang.
“Saya malah senang jika Bapekopas dibubarkan, karena beban kerja saya jadi
sedikit bisa berkurang,” demikian katanya kepada Waspada di Langsa, Rabu
(18/7). Pernyataan Syahril Hasballah tersebut untuk menanggapi apa yang
dimintakan para pedagang ketika mereka mengadakan bersama di aula Sekda Kota Langsa
yang dipimpin Penjabat Walikota Langsa Bustami Usman dua hari lalu.
Menurut Syahril Hasballah keberadaan Bapekopas Kota Langsa sebenarnya
sedikit pun tidak ada kepentingan pihaknya di situ. Demikian juga dengan
anggota Bakepos yang lain, karena tujuan Bapekopas dibentuk hanya untuk menampung pekerjaan administrasi Pemerintah
Kota Langsa khusus dalam pengelolaan pasar.
Bapekopas itu, kata dia, dalam
kata lain bekerja hanya seperti notulen rapat untuk membantu Walikota dalam
mengatur administari pasar. Tidak ada kebijakan apa-apa dari Bapekopas. Apa
yang diperintahkan Walikota sesuai dengan aturan itulah yang dikerjakan.
Jika ada tudingan seakan-akan Bapekopas telah membuat resah para pedagang,
menurut Syahril Hasballah, itu adalah
sebuah tudingan yang tidak mendasar dan salah alamat. Karena Bapekopas
tidak ada kapasitas apa-apa untuk membuat kebijakan yang dapat merugikan siapa
pun.
Tentang adanya surat yang dikirim Bapekopas
kepada para pedagang untuk minta dilunasi uang muka bangunan, kata dia, itu memamng sudah suatu
kewajiban harus dikerjakan Bapekopas
sesuai dengan aturan yang ditugaskan oleh walikota.
Demikian juga mengenai harga, Bapekopas sama sekali tidak ada kepentingan
dan tidak punya wewenang untuk menetapkan berapa harga sebuah kios, karena
Bapekopas bukan pemilik bangunan dan juga bukan pemilik uang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar