Haba Rakyat
| Orasi |
LANGSA: Ratusan pedagang Kota Langsa melakukan aksi
unjuk rasa ke kantor Walikota dan
DPRK
Langsa, Senin (9/7). Tuntutan mereka
antara lain agar pemerintah segera membubarkan Badan Pengelolaan Pembangunan
Komplek Pasar dan Perbelanjaan (Bapekopas), mencipot Sekda dan membatalkan
kontrak pembangunan pasar dengan pihak developer.
Penanggung jawab aksi unjuk rasa tersebut, Sofyan, atas nama kawan-kawan
yang lain dalam pernyataan sikap yang di sampaikan dalam unjuk rasa itu antara
lain menyebutkan, keberadaan Bapekopas telah meresahkan para pedagang. Karena
dengan mengatasnamakan Pemrintah Kota Langsa telah melakukan tindakan pemerasan
yang merugikan para pedagang dan menguntungkan pihak developer.
Maka itu, Pemko Langsa juga diminta supaya memutuskan kontrak kerja dengan
pihak developer. Apalagi penyerahan aset Pemerintah Kota Langsa kepada pihak
ketiga itu juga sarat dengan masalah. Kemudian pihak developer dalam pelaksanaan
pembangunan juga sudah bertindak sewenang-wenang dengan merobohkan mushalla
tempat ibadah dan menghilangkan fasilitas umum seperti area parkir. Selain itu harga
jual bangunan yang ditetapkan juga tidak pernah dimusyawarahkan dengan pedagang.
Dalam
aksi yang diikuti ratusan pedagang itu juga meminta pencopotan Sekda Kota
Langsa Muhammad Syahril yang juga ketua Bapekopas. Para
pedagang menilai badan itu tidak berpihak kepada mereka,
melainkan lebih membela kepentingan pengusaha.
“copot
Muhammad Syahril dari sekda Kota Langsa,
karena yang bersangkutan tidak membela pedagang ,” ujar Nasruddin, salah seorang
pengunjuk dalam orasinya. Pada pedagang juga
menllai kehadiran Bapekoppas itu hanya akal-akalan sekelintir oknum pejabat
pemko langsa.
Bahkan
pasca dibentuk badan tersebut semakin memperunyam proses negeosasi antara
pedagang dengan developer yang membangun pasar Blok A. Dan beberapa kali
Bapekoppas mengeluarkan surat yang bernada ancaman kepada para pedagang,
bila tidak mau melakukan penyetoran uang muka dalam waktu ditentukan.
Pada
hal sejak awal proses pembangunan pasar blok A itu sudah menuai protes karena
pedagang yang sudah bertahun-tahun menguasai tempat itu merasa tidak pernah
diajak oleh pemko. Tapi secara sepihak pemko memutuskan menyerahkan lokasi
asset Negara itu ke pihak ketiga untuk dibangun, tambah Cut Lem, Ketua LIRA Kota
Langsa yang juga ikut mendampingi para pengnjuk rasa tersebut.
Menurut salah seorang tokoh tua dari para pedagang itu,
Samsul Srikandi, pihak developer dengan sepihak juga
memutuskan harga toko yang harus dibayar pedagang. Bahkan pedagang diminta
secepatnya menyetorkan uang muka kepada developer. Bila
tidak disetor, maka akan dijual
kepada orang lain. Tarik menarik ini membuat masalah
tersebut tidak tuntas sampai hari ini.
Ketika pedagang
menolak membayar uang muka tersebut, Pemko Langsa membuat
kebijakan baru dengan membentuk Bapekoppas yang ketuanya dipegang langsung
Sekda Muhammad Syahril. Tapi dalam perjalanan badan ini hadir untuk membek-up
developer, ujar Nasruddin lagi.
Sementara
Pj
Walikota Langsa, Bustami Usman yang dimintai komentarnya terkait masalah tersebut mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui sejauh mana kekuatan hukum Bapekoppas itu
sendiri yang dibentuk dengan SK Walikota sebelum masa dia menjabat.
Tapi
dari informasi yang diterimanya pembentukan Bapekoppas hanya bersifat sementara
untuk menampung dana pedagang yang akan
diserahkan kepada pihak ketiga. Begitupun dari informasi pihak Bapekoppas
kepadanya menyebutkan rapat dengan pedagang sudah selesai, tapi dirinya sekarang
menjadi heran kenapa tidak ada
perjanjian secara tertulis
antara keduanya.
“Pihak
Bapekoppas mengatakan pedagang sudah setuju, tapi kanapa hari ini seperti ini
saya juga tidak mengerti,” ujarnya seraya menambahkan akan mempelajari
selanjutnya meminta semua pihak terkait untuk duduk kembali mencari jalan
keluarnya.
Aksi
demontrasi para pedagang diawali dengann lorng marc dari Mesjir Raya Darul
Falah menuju Kantor Walikota Langsa. setelah berorasi dan menyerahkan petisi
yang diterima Pj Walikota Langsa, Drs Bustami Usman,SH, MSi, mereka bergerak menuju kantor DPRK Langsa dijalan Lilawangsa Paya
Bujok Tunong Langsa Baro. Dan sampai disana disambut Wakil Ketua DPRK Langsa
Syahyuzar AKA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar