Selasa, 29 Mei 2012

Sepasang Bayi Kembar Siam Lahir Di RSUD Langsa



Haba Rakyat

LANGSA: Sepasang bayi kembar siam lahir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Langsa, Selasa (29/5). Bayi kembar tersebut terdiri dari laki-laki dan perempuan yang menempel pada bagian dada,  ibunya bernama Faridah, 35, warga Gampong Aceh, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur.
Kembar Siam

Kelahirannya melalui cara operasi dan keduanya belum diberi nama. Ketika dilahirkan dengan berat 5,1 Kg, dan berada sekarang dalam kondisi sehat dan masih menjalani perawatan di ruang bersalin RSUD Langsa.

Menurut salah seorang perawat rumah sakit yang dijumpai di ruang anak mengatakan, bayi kembar siam tersebut akan segera di rujuk ke RS. Adam Malik Medan untuk menjalani operasi pemisahan.

“Bayi ini lahir secara operasi pada pukul 09.00 Wib tadi pagi, tapi harus segera kita rujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan, karena dia mengalami gangguan pernafasan pada paru-parunya,” ujar perawat seraya menambahkan kembar siam ini memiliki fisik yang normal yaitu kaki, tangan, badan dan kepala, hanya saja pada bagian dada yang  menyatu.

Ibu bayi kembar tersebut, Faridah,  didampingi abang kandungnya Drs. Hasbudi, M.Pd kepada saat ditemui di RSUD Langsa pasca operasi mengatakan, bahwa saat mengandung bayi tersebut dirinya tidak mengalami hal-hal aneh atau ganjil apa pun.

“Semua normal saja,” kata dia sama seperti saat dia mengandung  anak-anaknya yang lain  sebelumnya. Kelahiran anaknya kali ini, kata dia, merupakan kelahiran anaknya yang ke empat karena sebelumnya dia sudah melahirkan tiga orang anak secara normal.  

Usia kandungan anaknya yang  ke empat ini  juga sama dengan anak-anak sebelumnya, yaitu (9) Sembilan bulan. Bahkan menjelang persalinan, dirinya juga tidak mearasakan hal-hal aneh, semuanya berjalan secara normal dan seperti biasa.

Sementara itu abang kandung ibu bayi kembar siam, Drs. Hasbudi, M.Pd mengatakan, dirinya dan ibu bayi ikhlas menerima kelahiran anak kembar siam tersebut. Karena walau bagaimana pun anak adalah amanah yang harus dijaga dan dirawat, walau dalam kondisi apapun.

“Sekarang yang terpenting bagi kami adalah bagaimana bayi kembar ini selamat sampai menyelesaikan proses operasi yang akan dilakukan di Medan nantinya. Kami berdoa kepada Allah, semoga semua berjalan lancar dan untuk keselamatan bayi ini, kami serahkan kepada Allah,” demikian Hasbudi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar