LANGSA: Kerendahan hati Calon Walikota Langsa, Jauhari Amin,
memang tidak dapat diukur. Meskipun dirinya telah menjadi orang sukses dalam
bidang usaha, dan tinggal selangkah lagi, mungkin akan menjabat Walikota, tapi
pembawaannya tetap tidak berubah. Hormatnya kepada orang-orang yang telah
berjasa dalam hidupnya tak pernah pudar.
Bagi warga Kota Langsa yang mengikuti tahapan proses pemilukada untuk
pemilihan Walikota pada tanggal 9 April nanti, pasti masih basah dalam
ingatannya, ketika Jauhari mendaftarkan diri dulu ke KIP terlebih dahulu dia
pergi ke penjara. Di sana dia menemui mantan Walikota Langsa, H. Azhari Aziz
yang merupakan sesepuhnya, untuk meminta restu dan doa darinya.
Saat itu Azhari Aziz sampai bercucuran air mata. Tidak disangka meskipun
sedang menjadi narapidana masih ada juga orang yang menghargainya. Tak dinyana,
doa dari hati yang tulus pun terangkai dalam kalbunya. Dengan suara pelan dan terbata-bata terdengar
lewat celah bibirnnya yang bergetar, Azhari Aziz berharap agar Jauhari Amin
sukses mencapai cita-citanya.
Kerendahan hati Jauhari Amin kembali ditunjukkannya kemarin, Senin (2/4).
Dengan ditemani seorang sopir pribadinya, dia datang ke sekolah SDN 8 di
Gampong Jawa, Gang Macan, dan SMPN 2 Paya Bujok Tunong, di sana dia menjumpai
mantan guru-gurunya dan kepada mereka dia mohon doa restu.
“Guru adalah orang-orang yang paling berjasa kepada saya setelah kedua
orangtua saya,” demikan Jauhari menyampaikan alasannya, kenapa dia menjumpai
mereka di tempat itu. Dalam perjumpaan tersebut, sama sekali Jauhari tidak
meminta agar para guru itu memilih dia, tetapi yang diharapkan agar mereka mau
berdoa kepadanya agar dirinya bisa menjadi orang yang berguna.
“Doa guru adalah sama dengan doa orangtua terhadap anak-anaknya,” tambah
Jauhari, maka dia meminta agar guru-gurunya itu bersedia mendoakannya dengan
yang baik-baik. Menurut Jauhari, apapun yang terjadi terhadap dirinya, dia
tidak akan risau selama orangtua dan guru-gurunya masih mau merestui dan
mendoakan.
Bagi Jauhari, lebih baik tidak usah terpilih menjadi Walikota jika orang
tua dan guru-guru memusuhinya. Karena dia bercita-cita ketika mencalonkan diri
menjadi Walikota Langsa, agar bisa berbuat sebanyak-banyaknya untuk kebaikan.
Dan itulah yang diharapkan kepada para guru-gurunya itu agar mereka bersedia
mendoakan, supaya keberadaannya tidak
membuat kemudhratan kepada orang banyak.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar