Senin, 02 April 2012

Jauhari Amin Minta Restu Pada Mantan Gurunya Di SD dan SMP



Haba Rakyat

LANGSA: Kerendahan hati Calon Walikota Langsa, Jauhari Amin, memang tidak dapat diukur. Meskipun dirinya telah menjadi orang sukses dalam bidang usaha, dan tinggal selangkah lagi, mungkin akan menjabat Walikota, tapi pembawaannya tetap tidak berubah. Hormatnya kepada orang-orang yang telah berjasa dalam hidupnya tak pernah pudar.

Bagi warga Kota Langsa yang mengikuti tahapan proses pemilukada untuk pemilihan Walikota pada tanggal 9 April nanti, pasti masih basah dalam ingatannya, ketika Jauhari mendaftarkan diri dulu ke KIP terlebih dahulu dia pergi ke penjara. Di sana dia menemui mantan Walikota Langsa, H. Azhari Aziz yang merupakan sesepuhnya, untuk meminta restu dan doa darinya.

Saat itu Azhari Aziz sampai bercucuran air mata. Tidak disangka meskipun sedang menjadi narapidana masih ada juga orang yang menghargainya. Tak dinyana, doa dari hati yang tulus pun terangkai dalam kalbunya.  Dengan suara pelan dan terbata-bata terdengar lewat celah bibirnnya yang bergetar, Azhari Aziz berharap agar Jauhari Amin sukses mencapai cita-citanya.

Kerendahan hati Jauhari Amin kembali ditunjukkannya kemarin, Senin (2/4). Dengan ditemani seorang sopir pribadinya, dia datang ke sekolah SDN 8 di Gampong Jawa, Gang Macan, dan SMPN 2 Paya Bujok Tunong, di sana dia menjumpai mantan guru-gurunya dan kepada mereka dia mohon doa restu.

“Guru adalah orang-orang yang paling berjasa kepada saya setelah kedua orangtua saya,” demikan Jauhari menyampaikan alasannya, kenapa dia menjumpai mereka di tempat itu. Dalam perjumpaan tersebut, sama sekali Jauhari tidak meminta agar para guru itu memilih dia, tetapi yang diharapkan agar mereka mau berdoa kepadanya agar dirinya bisa menjadi orang yang berguna.

“Doa guru adalah sama dengan doa orangtua terhadap anak-anaknya,” tambah Jauhari, maka dia meminta agar guru-gurunya itu bersedia mendoakannya dengan yang baik-baik. Menurut Jauhari, apapun yang terjadi terhadap dirinya, dia tidak akan risau selama orangtua dan guru-gurunya masih mau merestui dan mendoakan.

Bagi Jauhari, lebih baik tidak usah terpilih menjadi Walikota jika orang tua dan guru-guru memusuhinya. Karena dia bercita-cita ketika mencalonkan diri menjadi Walikota Langsa, agar bisa berbuat sebanyak-banyaknya untuk kebaikan. Dan itulah yang diharapkan kepada para guru-gurunya itu agar mereka bersedia mendoakan, supaya  keberadaannya tidak membuat kemudhratan kepada orang banyak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar