Sabtu, 14 Januari 2012

Kota Langsa Belum Miliki Mekanisme Peringatan Dini Banjir


Haba Rakyat

            Kota Langsa : Kendati sebagian besar wilayah Kota Langsa kerap menjadi langganan banjir akibat luapan air dari Kreung Langsa , namun sampai saat ini Pemerintah Kota Langsa belum memiliki mekanisme peringatan dini terhadap bahaya banjir, Jumat (13/1).

            Padahal menurut Syafrizal, salah seorang tokoh pemuda Gampong Suka Rakyat, Kecamatan Langsa Baroe, dengan adanya mekanisme peringatan dini terhadap bahaya banjir akan sangat membantu warga , “ Warga jadi tahu kapan mereka harus melakukan evakuasi diri dan harta benda mereka sehingga warga lebih waspada terhadap bahaya banjir,” ujarnya.

            Selama ini  warga sering kelabakan menyelamatkan diri dan harta benda  milik mereka ketika air Krueng Langsa tiba-tiba meluap dan menggenangi wilayah pemukiman terutama  di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).

            Menurut warga kendati tanda-tanda air Krueng Langsa akan meluap telah terpantau, namun kerap luapan air terjadi secara tiba-tiba, ketinggian air bisa berubah dalam waktu cepat.

            “Air Krueng Langsa bisa naik cepat sekali, biasanya tengah malam atau waktu siang, seperti saat ini dari tadi malam air sudah tinggi, namun sampai sekarang udah tengah hari belum juga meluap, sehingga kita gak tahu kapan akan meluap,” ujar Mardi, salah seorang warga Gampong Seulalah.

            Menurut Sunarno, Kepala Bidang Penanganan Bencana  pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Langsa, mekanisme perigatan dini dan pertolongan dini terhadap bencana telah ada, namun tidak bisa diterapkan karena keterbatasan dana yang dimiliki .

            “Kita tidak memiliki dana untuk melatih warga yang tinggal disekitar wilayah bencana seperti DAS Krueng Langsa, kemarin kita ada bantuan dana dari pusat kita pergunakan untuk pelatihan petugas saja,” ujarnya.
                                                                                    Air Kreung Langsa Hampir Meluap
           
            Hujan yang turun sepanjang malam Jumat menyebabkan air Kreung Langsa naik drastis, pantauan di jembatan Gampong Sidorejo dan Seulalah, ketinggian air telah mencapai bibir Kreung.

            Bahkan diwilayah depan Stasiun Pengisian Bensin Umum (SPBU) Meurandeh, Kecamatan Langsa Lama, air sudah mulai menggenangi badan jalan dengan ketingian air hampir 10 centimeter sehingga menyulitkan trasportasi warga diwilayah tersebut.

            Meski menurut Sunarno batas ketinggian masih wajar, namun warga diminta agar waspada, karena diperkirakan curah hujan yang tinggi masih akan terjadi di Kota Langsa sehingga bahaya banjir dapat saja terjadi kapan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar