Rabu, 14 Desember 2011

Karena Tak Berkeadilan Forum Geuchik Tolak Rumah Bantuan




Haba Rakyat

LANGSA: Karena dinilai tak berkeadilan dalam penyalurannya, Forum Geuchik Kec Indra Makmur Kab Aceh Timur ancam akan menolak rumah bantuan BRA Pusat, sekaligus mendesak Bupati Aceh Timur Muslim Hasballah untuk tidak menyetujui bantuan tersebut secara keseluruhan.

Demikian ungkap Wakil Ketua Forum Geuchik Kec Indra Makmur, Abdul Latif yang juga Geuchik Seunebok Bayu, kepada wartawan, Rabu, (14/12) usai menemui Wakil Bupati Aceh Timur, Nasruddin Abubakar. Menurutnya, alokasi rumah bantuan untuk Kabupaten Aceh Timur tahun 2011 kurang lebih 215 unit, dan secara khusus untuk Kec Indra Makmur hanya 6 unit itu pun tidak melalui perangkat Gampong.

Sudah jumlahnya tidak proporsional dengan kasus kejadian, penyalurannya pun tidak melalui perangkat gampong,” ujarnya seraya menambahkan ini sungguh ironis pada hal warga masyarakat korban konflik yang rumahnya terbakar berharap pemerintah segera membangun kembali rumah baru, karena itu merupakan amanah MoU Helsingki.

Sungguh tak masuk akal bila di Kecamatan Indra Makmur hanya mendapat jatah 6 unit untuk tahun ini, pada hal jumlah rumah terbakar mencapai 2183 unit, yang tersebar di 11 Gampong. Sementara yang sudah dibangun pemerintah Aceh Timur melalui BRA setempat kurang lebih 216 unit. Dan yang belum dibangun kurang lebih 1967 unit. “Maka bila pertahun hanya dapat jatah 6 unit, berapa puluh tahun baru siap membangun 1967 unit,” sebut A Latif yang juga Mantan Kombatan GAM ini.

 Seharusnya pemerintah dapat melihat secara proporsional eskalasi kejadian dan korban, baru menentukan jumlah bantuan. Bukan asal-asalan seperti ini, konon lagi tidak melalui perangkat gampong. Ini proyek yang sangat tidak baik dijalankan pemerintah Aceh dalam menuntaskan masalah program reintegrasi Aceh. Kami para perangkat gampong di Kecamatan Indra Makmu menilai alokasi bantuan rumah korban konflik sangat tidak sesuai dengan jumlah korban,” demikian ujarnya.

Menurutnya, jika begini caranya sama dengan menghilangkan rasa keadilan bagi masyarakat korban konflik, bila memang kurang yakin dengan keterangan ini silakan datang ke Kec Indra Makmu, dimana warga korban konflik masih banyak yang tinggal dibawah tenda-tenda sementara. Ini semua menunggu janji pemerintah itu sendiri, dimana akan membangun kembali rumah-rumah yang terbakar saat konflik dulu, tegas Abdul Latif.

“Hampir 10 tahun perdamaian, tapi banyak warga korban masih berdiam ditenda-tenda sementara. Rasa adil ini lah yang kita protes, kenapa jumlah korban lebih banyak sementara alokasinya cuma 6 unit,” Abdul Latif mempertanyakan.  Mencermati ini pihaknya berjanji dengan masyarakat untuk memperjuang hak mareka dengan sepenuhnya, dan jabatan Geuchik sebagai taruhannya.

“Bupati Aceh Timur Muslim Hasballah harus berani menolak jumlah alokasi rumah dari BRA Pusat tersebut, dan bila tidak maka kami para Geuchik di Kec Indra Makmu akan mengembalikan stempel kepadanya,” sebutnya geram seraya menambahkan ini bukan gertak sambel tapi akan dibuktikan bila bupati menerima jumlah alokasi bantuan rumah dari BRA tersebut.

Pihaknya juga menilai pemerintah Aceh gagal dalam menuntaskan program rumah bantuan korban konflik, karena sampai saat ini masih cukup banyak warga korban yang belum mendapatkannya. Konon lagi, melalui media masa para pejabat kerap memberi stetmen bahwa tahun 2011 akhir dari program bantuan rumah korban konflik. “Bagaimana mau dihentikan, sementara banyak masyarakat belum terbangun rumahnya, sungguh tidak masuk akal, seharusnya pemerintah menuntaskan dulu rumah korban, baru melaksanakan program lainnya” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar