Kamis, 14 Juli 2011

Hasrat Jauhari Untuk Mengabdi Tak Pernah Merasa Cukup


 Haba Rakyat, Langsa
NAMANYA Jauhari Amin, belakangan ini santer dibicarakan warga Kota Langsa. Bagaikan selebritis dimana pun dia berada banyak orang yang merubunginya. Setiap tindak tanduknya  langsung menjadi perhatian, sehingga tidak bisa dinyana, geraknya pun jadi terbatas. Tapi semua itu disikapinya dengan senang hati sehingga setiap orang yang berjumpa dengannya pun ikut merasa senang.

Dia adalah sosok seorang pemuda Kota Langsa yang sukses. Mantan Ketua KNPI dan hingga sekarang masih menjabat Ketua Panca Marga, tapi kebanyakan warga mengenalnya sebagai seorang pengusaha muda yang ulet dan bertangan dingin. Dekat dengan segala kalangan dan punya teman dengan setiap strata kehidupan.
Dalam pekan-pekan terakhir ini, nama Haji Jauhari Amin, SH, MH ini makin berkibar, sejak dirinya dinobatkan oleh tiga partai sebagai Calon Walikota Langsa periode 2012-2017. Tiga partai tersebut adalah PPP, PAN, dan Partai Sira. Jauhari Amin diusung sebagai calon Walikota Langsa berpasangan dengan Drs. H. Razali, M.Pd yang mantan Kadis Pendidikan Kota Langsa.
Kemarin Waspada bertandang ke rumahnya di Jalan A Yani, dekat sekolah MIN Paya Bujok Tunong, dan melakukan wawancara seputar motivasi apa yang mendorongnya maju sebagai calon walikota. Di teras rumahnya bagian belakang yang bersahaja, di sela-sela dia menerima tamu lain yang terus berdatangan, Jauhari Amin menjawab semua pertanyaan dengan santai dan sesekali diselingi humor segar yang mengundang gelak tawa.
“Awalnya saya tidak berniat mencalonkan diri sebagai walikota,” demikian Jauhari mengisahkan. Tapi karena adanya desakan dari teman-teman dan kolega serta berbagai  pihak yang lain termasuk kalangan ulama, maka akhirnya dia bersedia maju dengan catatan semua pihak yang mendorongnya itu harus berjanji mau membantu secara ikhlas sampai dia telah terpilih nanti.
Bagi putra mantan Dandim Aceh Timur itu, tujuannya mencalonkan diri menjadi walikota, bukanlah hendak mencari jabatan atau pun menumpuk harta. Karena kedua hal tersebut bukan orintasinya. Sesuai dengan karakternya yang senang berorganisasi, Jauhari lebih suka untuk mengabdi, membangun daerah kelahirannya dan memberdayakan ekonomi masyarakat.
“Kalau untuk mencari jabatan saya tidak berhasrat, tapi untuk mengabdi hasrat saya tak pernah merasa cukup,” ujarnya. Demikian juga mengenai pengumpulan harta, menurutnya pada jabatan Walikota tidak tepat digunakan untuk hal tersebut. Kalau untuk memperbanyak harta, kata dia, lebih tepat menekuni dunia bisnis.
Apa yang dikatakan itu bukan hanya sekedar retorika, melainkan telah terbukti. Baitul Mal Langsa mencatat nama Jauhari Amin sebagai pembayar zakat terbesar perseorangan dari kalangan pengusaha, selama dua tahun terakhir berturut-turut.  Ini menandakan penghasilan Jauhari juga tidak ada yang tersembunyi, semuanya terhitung dengan jelas agar mudah ketika membayar zakat.
Ketika disinggung tentang hal tersebut, Jauhari menjelaskan, dia tidak menghitung sendiri berapa zakat yang harus dikeluarkan setiap tahun. Tapi perhitungan tersebut dilakukan pihak Baitul Mal seterlah dia menyerahkan semua daftar kekayaannya.
“Saya tidak mau menyembunyikan harta kekayaan saya di hadapan Allah”, katanya, karena Allah pasti  tahu berapa banyak amanah-Nya yang dititipkan masing-masing hamba-Nya. Dan menurut keyakinan Jauhari lagi, harta yang dibayar sebagai zakat pasti tidak akan berkurang, selain itu ada kenikmatan tersendiri yang diperoleh jika ada hak orang lain padanya terus dibayar tanpa menunda-nunda.
Bagi Jauhari, orang Islam yang sempurna harus melakukan semua rukun yang ditentukan adalam agama. Satu saja tidak dilakukan bearti Islamnya belum lengkap. Maka itu, apa pun yang berkaitan dengan rukun Islam, Jauhari tidak mau menunda-nunda melakukan apabila kewajiban tentang itu sudah harus dilaksanakan. Demikianlah dia memandang tentang agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar