Haba Rakyat, Langsa
NAMANYA Jauhari Amin, belakangan ini santer dibicarakan warga Kota Langsa.
Bagaikan selebritis dimana pun dia berada banyak orang yang merubunginya.
Setiap tindak tanduknya langsung menjadi
perhatian, sehingga tidak bisa dinyana, geraknya pun jadi terbatas. Tapi semua
itu disikapinya dengan senang hati sehingga setiap orang yang berjumpa
dengannya pun ikut merasa senang.
Dia adalah sosok seorang pemuda Kota Langsa yang sukses. Mantan Ketua KNPI
dan hingga sekarang masih menjabat Ketua Panca Marga, tapi kebanyakan warga
mengenalnya sebagai seorang pengusaha muda yang ulet dan bertangan dingin.
Dekat dengan segala kalangan dan punya teman dengan setiap strata kehidupan.
Dalam pekan-pekan terakhir ini, nama Haji Jauhari Amin, SH, MH ini makin
berkibar, sejak dirinya dinobatkan oleh tiga partai sebagai Calon Walikota
Langsa periode 2012-2017. Tiga partai tersebut adalah PPP, PAN, dan Partai
Sira. Jauhari Amin diusung sebagai calon Walikota Langsa berpasangan dengan
Drs. H. Razali, M.Pd yang mantan Kadis Pendidikan Kota Langsa.
Kemarin Waspada bertandang ke rumahnya di Jalan A Yani, dekat sekolah MIN
Paya Bujok Tunong, dan melakukan wawancara seputar motivasi apa yang
mendorongnya maju sebagai calon walikota. Di teras rumahnya bagian belakang
yang bersahaja, di sela-sela dia menerima tamu lain yang terus berdatangan,
Jauhari Amin menjawab semua pertanyaan dengan santai dan sesekali diselingi
humor segar yang mengundang gelak tawa.
“Awalnya saya tidak berniat mencalonkan diri sebagai walikota,” demikian
Jauhari mengisahkan. Tapi karena adanya desakan dari teman-teman dan kolega
serta berbagai pihak yang lain termasuk
kalangan ulama, maka akhirnya dia bersedia maju dengan catatan semua pihak yang
mendorongnya itu harus berjanji mau membantu secara ikhlas sampai dia telah terpilih
nanti.
Bagi putra mantan Dandim Aceh Timur itu, tujuannya mencalonkan diri menjadi
walikota, bukanlah hendak mencari jabatan atau pun menumpuk harta. Karena kedua
hal tersebut bukan orintasinya. Sesuai dengan karakternya yang senang
berorganisasi, Jauhari lebih suka untuk mengabdi, membangun daerah kelahirannya
dan memberdayakan ekonomi masyarakat.
“Kalau untuk mencari jabatan saya tidak berhasrat, tapi untuk mengabdi
hasrat saya tak pernah merasa cukup,” ujarnya. Demikian juga mengenai
pengumpulan harta, menurutnya pada jabatan Walikota tidak tepat digunakan untuk
hal tersebut. Kalau untuk memperbanyak harta, kata dia, lebih tepat menekuni
dunia bisnis.
Apa yang dikatakan itu bukan hanya sekedar retorika, melainkan telah terbukti.
Baitul Mal Langsa mencatat nama Jauhari Amin sebagai pembayar zakat terbesar
perseorangan dari kalangan pengusaha, selama dua tahun terakhir
berturut-turut. Ini menandakan
penghasilan Jauhari juga tidak ada yang tersembunyi, semuanya terhitung dengan
jelas agar mudah ketika membayar zakat.
Ketika disinggung tentang hal tersebut, Jauhari menjelaskan, dia tidak
menghitung sendiri berapa zakat yang harus dikeluarkan setiap tahun. Tapi
perhitungan tersebut dilakukan pihak Baitul Mal seterlah dia menyerahkan semua
daftar kekayaannya.
“Saya tidak mau menyembunyikan harta kekayaan saya di hadapan Allah”,
katanya, karena Allah pasti tahu berapa
banyak amanah-Nya yang dititipkan masing-masing hamba-Nya. Dan menurut
keyakinan Jauhari lagi, harta yang dibayar sebagai zakat pasti tidak akan
berkurang, selain itu ada kenikmatan tersendiri yang diperoleh jika ada hak
orang lain padanya terus dibayar tanpa menunda-nunda.
Bagi Jauhari, orang Islam yang sempurna harus
melakukan semua rukun yang ditentukan adalam agama. Satu saja tidak dilakukan
bearti Islamnya belum lengkap. Maka itu, apa pun yang berkaitan dengan rukun
Islam, Jauhari tidak mau menunda-nunda melakukan apabila kewajiban tentang itu
sudah harus dilaksanakan. Demikianlah dia memandang tentang agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar