Kamis, 16 Agustus 2012

Pemko Langsa Harus Sambut Rencana Realisasi Percepatan Pembagunan KKL


Haba Rakyat

            LANGSA:  Pernyataan anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Komisi VI yang juga Wakil Ketua Tim Pemantau Pemerintahan Aceh dan Papua Drs Marzuki Daud  soal percepatan pembangunan Kawasan  Kuala Langsa (KKL) harus disambut dan ditanggapi dengan serius oleh Pemerintah Kota Langsa.
 
“Pernyataan Marzuki tersebut seharusnya menjadi pelecut bagi semua elemen masyarakat serta pemangku kepetingan di Kota Langsa untuk segera merealisasikannya, ini bukan hanya mimpi siang bolong, keberadaan KKL harus diwujudkan sebagai urat nadi perekonomian dan pembangunan di Kota Langsa kelak” ujar H.Azhari Aziz, mantan Walikota Langsa dalam sebuah percakapan yang berlangsung Selasa (14/8).
 
Sebagai orang yang sejak awal mencetuskan dan terlibat mengurus pengembangan kawasan KKL, Azhari sangat paham rencana tiga tahun yang dikatakan Marzuki tersebut dapat segera direalisasi dengan dukungan semua elemen masyarakat Kota Langsa.
 
Sebenarnya bila pemerintah Kota langsa mau benar-benar mengarap program pengembangan KKL ini bukan hal yang sulit karena berbagai upaya yang telah dirintis saat dia menjadi Pj Walikota dahulu telah berjalan seperti pembangunan infrasuktrur jalan di dalam kawasan yang telah mencapai panjang 1.300 meter dengan lebar 35 meter namun anehn ya pengembagan kawasan tersebut sejak lima tahun terakhir seperti berjalan ditempat.
 
“Bahkan beberapa pengusaha lokal dan pengusaha dari Malaysia telah menyatakan komitmen mereka mendukung pengembangan kawasan ini, bahkan mereka telah mulai meminta beberap produk dari Kota Langsa saat itu seperti sayuran segar,” ujar Azhari.
 
Dia berharap dengan duet walikota Langsa yang terpilih mampu melaksanakan pengembangan kawasan KKL  dan segera direalisasi apalagi telah ada dukungan anggota DPR RI, yang tentunya akan semakin mudah.
 
Dalam hitung-hitungan Azhari bila kawasan KKL dapat beroperasi pemasukan PAD Kota langsa akan naik secara sangat signifikan.Salah satu pos pemasukan dari transasi expor CPO, yang diperkirakan dalam satu tahun dapat menymbang PAD Rp 25 Milyar.
 
“Pemasukan PAD sebesar Rp 25 Milyar tersebut merupakan satu dari 30 ayat tentang pajak PAD yang dapat kita gali dari kawasan KKL, belum lagi efek domino yang kita harapkan dari geliat kawasan KKL yang juga akan dirasakan masyarakat disekitar KKL,” ujarnya.
Dia berharap pemimpin Walikota mendatang yang akan dilantik 28 Agustus 2012 ini dapat segera mengatur strategi tepat untuk mengembangkan kawasan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar