Haba Rakyat
LANGSA: Pemerintah Aceh dianggap tidak serius menggarap sektor parawisata yang
ada di daerah ini, hal tersebut terlihat dari minimnya usulan program peningkatan
potensi parawisata yang masuk ke DPR RI.
Komentar
tersebut disampaikan Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai
Demokrat asal daerah pemilihan 2 Aceh,
Muslim MH dalam sebuah acara temu ramah
dengan masyarakat dan kader partai demokrat kota Langsa pada saat acara buka
puasa bersama di kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai (DPC) Partai Demokrat Kota
Langsa, Senin (23/7).
Lebih lanjut
dia mengatakan ketidakseriusan pemerintah Aceh juga terlihat dari cara
pemerintah Aceh menyambut tamu yang datang ke daerah tersebut ,” Anda bayangkan
sampai saat ini Bandar Udara Iskandar Muda belum memiliki ruang tunggu bagi orang sangat penting atau "very
very important person" (VIP),” ujarnya.
Bagi Muslim keberadaan ruang VVIP dibandar udara Iskandar
Muda sangat penting, sebagai pintu masuk ke Aceh, kesan yang harus di tampilkan
benar-benar harus mendukung,” Begitu banyak orang penting yang datang ke Aceh
bukan hanya pejabat dari Jakarta, namun juga dari manca negara, mereka
seharusnya diberikan fasilitas lebih baik,” ujarnya.
Muslim mengatakan begitu banyak lokasi-lokasi parawisata
di Aceh yang sampai saat ini tidak tergarap dengan baik, “Aceh bukan hanya
memiliki Sabang, asih banyak lokasi-lakasi yang lain,” katanya.
Dia menepis anggapa pemberlakuan syariat Islam di Aceh membuat
dunia parawisata di daerah ini seperti berjalan ditempat, justru dengan adanya
Syariat Islam, Aceh seharusnya menjadi lokasi wisata religi.
“Kita memiliki beberapa tempat yang sangat menarik
seperti lokasi Monisa Dipeurelak, Kerajaan Samudra Pasai di Aceh Utara , makam T.Umar di Meulaboh,
yang memiliki nilai jual tinggi, namun sampai saat ini tidak disentuh dengan baik oleh pemerintah daerah setempat” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar