Kamis, 26 Juli 2012

Konflik MUQ Makin Meruncing, Pemerintah Diminta Mengambil Alih



Haba Rakyat
Rapat Wali Murid MUQ

LANGSA: Konflik yang terjadi antara pengurus Yayasan Dayah Bustanul Ulum (YDBU) selaku pengelola Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Langsa dengan para wali santri, guru, alumni dan masyarakat setempat sekarang makin meruncing. 

Rapat yang semula rencana diadakan, Rabu (18/7), untuk membahas masalah tersebut pun gagal dilaksanakan, karena pihak pengurus yayasan tidak seorang pun hadir untuk bermusyawarah. Ratusan orang wali murid, para alumni, para guru, dan tokoh masayarakat setempat merasa kecewa dengan sikap para pengurus yayasan tersebut.


Akhirnya mereka menggelar rapat tanpa dihadiri para pengurus yayasan dan membentuk sebuah tim untuk penyelamatan MUQ. Anggota tim penyelamatan MUQ tersebut terdiri dari unsur wali santri, para alumni, para guru, dan sejumlah tokoh masyarakat setempat. Mereka sepakat menununjukan Ir. Ali Usman sebagai Ketuanya dan Dede Gusianto sebagai sekretaris.

Berdasarkan hasil rapat yang mereka gelar itu, seluruh peserta akhirnya menemukan kata sepakat, akan meminta Pemerintah Kota Langsa, Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Timur supaya dapat mengambil alih Bustanul Ulum untuk sementara.

“Yayasan Bustanul Ulum harus diserahkan kembali kepada Pemerintah Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Tamiang,” demikian kata Ketua Tim Penyelamat MUQ Ir. Ali Usman, karena MUQ ini berasal dari uang rakyat Kabupaten Aceh Timur sebelum pemekaran.

Selain itu, mereka juga membuat sebuah rekomendasi yang isinya  antara lain  Aidil Fan tidak boleh lagi menjabat sebagai Ketua Yayasan. Karena selama jabatan itu dipercayakan kepadanya banyak kesalahan yang sudah dilakukan.

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan Aidil Fan antara lain, demikian bunyi rekomendasi tersebut, tidak bekerja secara benar, telah berusaha merubah sistim pendidkan dayah, suka menyalahi janji setiap hendak mau diadakan jsyawarah, melakukan pemecatan semena-mena terhadap orang-orang yang telah berjasa membesarkan MUQ  dan sering menggunakan aset yayasan untuk kepentingan pribadi.

Dan sebelum pemecatan dilakukan, para peserta rapat tersebut juga meminta agar keuangan MUQ diaudit dulu serta diminta pertanggungjawaban dari Aidil Fan. 

Usai menggelar rapat yang berlangsung di balai pertemuan MUQ itu, seluruh peserta akhirnya melakukan delegasi ke DPRK Langsa. Kepada para anggota dewan tersebut mereka meminta dukungan agar pemerintah mau mengambil alih MUQ, seraya menyerahkan rekomendasi yang mereka buat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar