Kamis, 21 Juni 2012

Langsa Terancam Krisis Kahtib, Imam Dan Muazin



Haba Rakyat

LANGSA: Keberadaan khatib, imam dan muazin di gampong-gampong dalam wilayah Kota Langsa sekarang ini mulai terancam krisis. Jika tidak segera dilakukan pengkaderan, bukan tak mungkin beberapa tahun ke depan akan ada mesjid yang harus mengimpor khatib atau  imam dari gampong lain ketika hendak melaksanakan shalat jumat.

Kekhwatiran tersebut mulai dirasakan Kepala Dinas Syariat Islam Kota Langsa Drs H Ibrahim Latif, MM yang  diungkapkan dihadapan para peserta pembekalan dan pelatihan tentang pemantapan Syariat Islam di aula Kantor Bapeda Aceh Timur, Jumat (15/6).


Para peserta pembekalan dan pelatihan tersebut berjumlah 132 orang terdiri dari Ketua dan Sekretaris Remaja Mesjid se- Kota Langsa. Kepada mereka diharapkan dapat mengantisipasi sejak dini supaya ancaman krisis khatib, imam dan muazin itu  bisa cepata teratasi.

Gejala ke arah itu, menurut Ibrahim Latif, sekarang sudah mulai terlihat. Di mana sejumlah mesjid di gampong-gampong hanya memiliki satu orang khatib sekaligus merangkap sebagai imam. Bahkan kadang-kadang juga harus berperan sebagai muazin karena tidak ada orang lain yang mau melaksanakan tugas tersebut.

Dan yang lebih memprihatinkan lagi, tambahnya, orang tersebut sudah berusia uzur. Bagaimana seandainya dia meninggal siapa yang akan menggantinya, demikian kata Ibrahim Latif dalam nada bertanya untuk menggugah para peserta pembekalan dan pelatihan tentang Syariat Islam tersebut.

Maka itu, dia berharap  keberadaan remaja masjid harus bisa menjadi  motor penggerak dan ujung tombak pemerintah dalam pelaksanaan syariat islam di pelosok pelosok gampong. Ke depan mereka harus dapat menggantikan generasi tua di masjid-masjid, baik sebagai muazin, imam, khatib, maupun sebagai manajer dalam memfungsikan  masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar