Haba Rakyat
LANGSA: Keberadaan khatib, imam dan muazin di gampong-gampong
dalam wilayah Kota Langsa sekarang ini mulai terancam krisis. Jika tidak segera
dilakukan pengkaderan, bukan tak mungkin beberapa tahun ke depan akan ada
mesjid yang harus mengimpor khatib atau
imam dari gampong lain ketika hendak melaksanakan shalat jumat.
Kekhwatiran tersebut mulai dirasakan Kepala Dinas Syariat Islam Kota Langsa
Drs H Ibrahim Latif, MM yang diungkapkan
dihadapan para peserta pembekalan dan pelatihan tentang pemantapan Syariat
Islam di aula Kantor Bapeda Aceh Timur, Jumat (15/6).
Para peserta pembekalan dan pelatihan tersebut berjumlah 132 orang terdiri
dari Ketua dan Sekretaris Remaja Mesjid se- Kota Langsa. Kepada mereka
diharapkan dapat mengantisipasi sejak dini supaya ancaman krisis khatib, imam
dan muazin itu bisa cepata teratasi.
Gejala ke arah itu, menurut Ibrahim Latif, sekarang sudah mulai terlihat.
Di mana sejumlah mesjid di gampong-gampong hanya memiliki satu orang khatib
sekaligus merangkap sebagai imam. Bahkan kadang-kadang juga harus berperan
sebagai muazin karena tidak ada orang lain yang mau melaksanakan tugas
tersebut.
Dan yang lebih memprihatinkan lagi, tambahnya, orang tersebut sudah berusia
uzur. Bagaimana seandainya dia meninggal siapa yang akan menggantinya, demikian
kata Ibrahim Latif dalam nada bertanya untuk menggugah para peserta pembekalan
dan pelatihan tentang Syariat Islam tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar