Sabtu, 17 Maret 2012

Pengawas Sekolah Lokomotif Penggerak Dunia Pendidikan


Haba Rakyat 

LANGSA: Pengawas sekolah merupakan lokomotif penggerak dunia pendidikan. Jika pengawas tidak bekerja, pembelajaran di sekolah-sekolah dapat dipastikan akan mandeg alias  jalan di tempat. Karena itu untuk menakar kinerja para pengawas salah satu caranya bisa dilihat pada output pendidikan yang dihasilkan apakah berkualitas ataupun tidak.

Demikian antara lain pernyataan yang dikatakan Sekretaris Kelompok Pengwas Sekolah Kota Langsa, Drs. Suharianto, MT , Sabtu (17/8). Hal tersebut merasa perlu disampaikannya untuk menanggapi tudingan miring yang menuduh banyak pengawas sekolah di Kota Langsa malas bekerja.

Menurutnya, kinerja para pengawas tidak bisa ditampik akan berdampak pada kinerja kepala sekolah dan para guru. Kemudian akan berujung dampaknya  pada pembelajaran. Jika kinerja baik dampaknya akan menjadi baik , dan juga sebaliknya jika kinerja pengawas buruk dampak yang dihasilkan pun tentu saja menjadi buruk.
 
Karena sisitim kerja pengawas sekolah itu, kata dia, antara lain melakukan penilaian terhadap cara mengajar guru mulai dari pembukaan, pertengahan, penutup, sampai pada tindak lanjut pengajaran. Karena tugas pokok pengawas melakukan  pengawasan akademik dan manajerial. 

Ia menjelaskan berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi No.21 Tahun 2010, tugas pengawas sekolah meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanan pembinaan, pemantauan pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus.

Selain itu, katanya lagi, para pengawas juga harus mensosialisasikan  kepada guru-guru binaannya  semua  hal yang berkaitan dengan pendidikan bagi guru yang belum tahu. Antarnya termauk  tentang penilaian  kinerja guru berdasarkan empat kemampuan dasar yang harus dimiliki: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

"Masing-masing komponen memiliki instrumennya," kata dia.  Dan setiap pengawas juga dibekali instrumen yang akan menjadi laporan penilaian kinerja guru binaannya. Penilaian kinerja guru ini memiliki empat kategori: sangat baik, baik, cukup, dan kurang. 

Suharianto  mengatakan penilaian ini sangat penting karena laporannya  akan menjadi masukan bagi guru itu sendiri tentang pencapaian kinerjanya selama ini. Selain itu, hasil penilaian ini juga menjadi masukan bagi pengawasnya untuk memberi pembinaan.

 "Jika guru binaannya cukup atau kurang, pengawas harus memberi pembinan demi meningkatkan kinerja guru binaannya," ujar dia. Sementara untuk guru yang tergolong dalam kategori baik dan sangat baik, akan menjadi bahan pengusulan kenaikan pangkatnya, demikian Suharianto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar