LANGSA : Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Kota Langsa,
Nasruddin, mengatakan pemiluka Aceh kali ini merupakan panggung ujian bagi keharmonisan
di bumi rencong, semenjak tonggak MoU Helsinki disepakati 15 Agustus 2005 lalu.
Kedamaian sebagai cita-cita seluruh komponen bangsa, kata dia, meski
sedikit sempat terganggu dengan adanya kasus penembakan dan intimidasi,
haruslah lebih penting dikedepankan dan senantiasa harus diperjuangkan semua
pihak yang cinta damai.
Berangkat dari alasan tersebut, kata Nasruddin di Langsa,
Kamis (15/3), pihaknya berencana mengadakan diskusi Pemilukada Aceh Damai di Kota Langsa.
Dengan bermaksud mengajak seluruh komponen masyarakat berpartisipasi, acara
tersebut akan diselenggarakan di kantor Bappeda Aceh Timur, Senin (19/3).
Tujuan yang ingin dicapai, kata Nasruddin, antara lain untuk mendapatkan inforamsi upaya apa
yang yang dilakukan pemerintah dalam hal ini TNI/Porli bersama penyelenggara
dalam menjaga kedamaian selama proses pemilukada berlangsung. Hal itu penting untuk
diketahui masyarakat agar mereka tidak menjadi takut, maka itu Kaplores Langsa
bersama Dandim 0104/Aceh Timur, KIP dan Panwaslu diharapkan bisa hadir.
“Undangganya suda kita kirim,” ujar Nasruddin seraya menjelaskan
tujuan lainnya, agar forum diskusi
tersebut juga bisa menjadi sebagai salah satu bentuk kerja sama seluruh
stekholder yang ada di Kota Langsa untuk mewujudkan pemilukada Aceh damai.
Karena menurutnya, untuk menciptakan pemilukada damai di Aceh sebenarnya
bukanlah suatu hal yang sulit. Asalkan setiap pihak yang terkait dengan
kegiatan pesta demokrasi itu mau bekerja proaktif selama proses pemilukada
berlangsung.
“Parpol sebagai sarana sosialisasi politik juga harus terlibat di dalam
menjalankan program education,” demikian Nasruddin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar