Haba Rakyat
Kota Langsa : Maraknya aksi penambangan tanah dan pasir di
bawah jembatan yang menghubungkan Gampong Geudubang Aceh dan Gampong Sukarakyat
di Kecamatan Langsa Baroe, Kota Langsa diperkirakan mengancam pondasi jembatan
tersebut.
Menurut Edy, 45, salah
seorang warga Sukarakyat hampir setiap hari belasan mobil jenis tiga suku
mengankut material tanah yang diambil dari pinggir sungai yang mengalir di
bawah jembatan tersebut.
“Anda bayangkan sendiri
setiap hari puluhan ton material tanah diambil dari bawah jembatan tersebut,
bila kondisi ini terus di biarkan akan mengancam pondasi jembatan tersebut,”
ujarnya.
Dia
menambahkan aksi penambangan tersebut telah terjadi cukup lama, namun sampai
saat ini aksi tersebut tidak mendapat teguran baik dari aparat gampong setempat
maupun Pemerintah Kota Langsa.
Sementara itu Kepala
Seksi (Kasi) Perizinan pada Kantor Perizinan Satu Atap Kota Langsa Sofyan,
mengatakan sampai saat ini penambangan tanah atau galian C di pinggir sungai
belum pernah diberi izin oleh pihaknya.
“Kita belum pernah
mengeluarkan izin penambangan tanah dipinggir sungai, karena hal tersebut
sangat berbahaya bagi lingkungan apalagi dibawah jembatan di Geudubang Aceh,”
ujarnya.
Dia
mengatakan selama ini pihaknya sering mengirimkan surat himbauan kepada
para geucik di seluruh Kota langsa agar melaporkan kepada pihaknya bila
ada aksi penambangan diwilayah kerja mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar