Rabu, 02 November 2011

Kondisi Keuangan Pemko Langsa Mengkhawatirkan


Haba Rakyat,

            Kota Langsa: Kondisi keuangan Pemerintah Kota Langsa dilaporkan semakin mengkhawatirkan, memasuki kwarta keempat tahun anggran 2011  hampir semua program yang dibiayai selain dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dipastikan pembayarannya macet.  Rabu ( 2/11)

Diperkirakan bila pengajuan permohonan pinjaman dana segar ke Bank Aceh yang telah dilakukan Pemko Langsa beberapa waktu lalu tidak segera direalisasi dalam waktu dekat, kondisinya bisa berubah kritis.

Namun dana pinjaman dari bank Aceh yang diharapkan segera cair tersebut sampai saat ini belum jelas jadwal pencairannya, menurut Kepala Bank Aceh Cabang Langsa Bambang Irawansyah, permohonan pinjaman tersebut saat ini sedang dipelajari di kantor pusat Bank Aceh.

“Saat ini berkas administrasi pinjaman tersebut sedang dipelajari oleh komite kredit Bank Aceh di Banda Aceh, saya tidak bias berkomentar banyak tentang persoalan ini,” ujarnya yang ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.

Imbas dari devisit anggaran tersebut mulai dirasakan para pegawai Pemko Langsa, hampir tiga bulan uang makan minum pegawai dilingkungan Sekretaris Daerah (Setda), Kota Langsa belum dibayar.

Nasib yang sama juga dialami oleh pegawai kontrak, sejumlah pegawai kontrak di Pemko Langsa ada yang belum menerima gaji untuk bulan September dan Oktober.

Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPKA) Kota Langsa Syamsul Bahri, yang ditemui kemarin , disela-sela rapat Paripurna  Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Langsa, mengakui kondisi keuangan kota Langsa yang mengalami devisit .

 “Hampir semua pembelanjaan rutin seperti gaji geucik,iman gampong, makan minum pegawai akan terhenti pembayaraannya, karena devisit yang kita alami saat ini,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar