Oleh: Winarto dari Kompasiana
Kata “intim” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai “akrab, karib atau rapat” sehingga merujuk pada hubungan yang sangat akrab, karib dan akrab pada sesuatu. Dengan demikian, tulisan ini akan menjabarkan betapa sangat penting sebuah catatan terutama berkaitan dengan kegiatan menulis.
Mengapa catatan begitu sangat berharga sehingga seseorang harus bergaul intim dan akrab dengannya? Menulis adalah sebuah proses perumusan dan pengorganisasian ide-ide sehingga menjadi sebuah kesatuan. Dalam proses menyusun sebuah tulisan, berbagai sumber sangat diperlukan untuk menghasilkan sebuah ide tulisan yang memiliki koherensi dan konsisten. Dengan alasan tersebut, catatan dapat membantu merangkai gagasan yang tercerai-berai menjadi sebuah tulisan yang utuh.
Selain itu, beragam pengalaman dalam kehidupan sehari-hari seringkali menjadi sebuah bahan sebuah tulisan. Pengalaman berada di tempat kerja, perjalanan, pusat perbelanjaan dapat dijadikan materi sebuah tulisan. Tidak jarang, sebuah ide akan muncul begitu saja sehingga harus lekas dicatat agar ide-ide tersebut tidak hilang dan terlupakan.
Bagi seseorang yang berprofesi sebagai seorang penulis atau wartawan, catatan ibarat sebagai salah satu senjata yang selalu dibawa kemanapun dia pergi. Tujuannya tidak lain adalah merekam dan mendokumentasikan setiap peristiwa hingga mencatat setiap detail data dan informasi dari narasumber atau peristiwa yang terjadi.
Namun, kegiatan mencatat tersebut bukan hanya menjadi konsumsi seorang penulis saja. Semakin berkembang kegiatan ngeblog atau citizen journalism, catatan sangat dibutuhkan sebagai alat untuk membantu seseorang dalam menyusun sebuah tulisan.
Setidaknya ada beberapa manfaat dari memiliki sebuah catatan. Berikut ini akan diuraikan secara lebih detail manfaat-manfaatnya.
Mendokumentasikan inspirasi
Seperti yang sudah dituliskan di awal, proses menulis sangat membutuhkan ide dan gagasan. Ide-ide tersebut seringkali bisa didapat dari berbagai sumber, misalnya dari peristiwa-peristiwa di lingkungan sekitar. Karena tidak semua hal bisa diingat dengan baik dan cermat, maka mencatat adalah sebuah solusi agar informasi yang diperoleh tidak lupa atau terabaikan.
Misalkan ketika sedang berada di dalam bis, seringkali sebuah ide untuk menulis tentang pelayanan transportasi umum muncul namun karena tidak langsung menuliskannya, mencatat ide-ide tersebut dalam sebuah catatan kecil bisa menjadi sebuah solusi agar tidak lupa.
Bila tidak lantas menuliskan ide tersebut pada hari itu juga, catatan sangat bermanfaat. Tulisan di catatan yang berupa ide-ide pokok dapat membantu untuk mendapatkan kembali gagasan-gagasan yang kemungkinan sudah lupa apabila tidak dicatat.
Menampung garis besar tulisan
Sebagaimana air, seringkali gagasan bisa sangat melimpah dan tidak jarang ide-ide tersebut kering. Serbuan ide-ide gagasan seringkali terjadi. Oleh sebab itu, catatan dapat menjadi sebuah media untuk menampung serbuan tersebut.
Kesibukan sehari-hari juga menyebabkan seseorang tidak memiliki cukup waktu untuk menuangkan gagasan-gagasan yang dimiliki ke dalam sebuah tulisan utuh. Oleh sebab itu, catatan menjadi sebuah alat yang tepat untuk menampung (sementara) garis besar tulisan yang hendak dibuat. Sangat membantu bukan?
Menghemat waktu
Bisa dibayangkan ketika dalam proses menulis, seseorang mengingat-ingat ide yang ingin dikembangkan. Jika hal tersebut terjadi, seringkali seseorang merasa jengkel karena tidak bisa mengingat ide yang terlintas begitu cepat dan terkadang menghilang dengan cepat pula. Pada kasus seperti inilah, mencatat menjadi hal yang penting sebab segera merekam dan mendokumentasikan ide yang melayang-layang.
Mencatat ide yang muncul sangat membantu ketika proses menulis. Seseorang bisa menghemat banyak waktu ketika bahan dan materi yang tertulis dan tercatat. Dengan demikian, biaya mengingat-ingat bisa diminimalkan. Mencatat ide dan gagasan layak dijadikan teman akrab dalam menulis.
Bagaimana Cara Mencatat?
Berdasarkan ketiga manfaat mencatat yang sudah dikemukakan di atas, langkah berikutnya adalah menjawab pertanyaan bagaimana cara mencatat. Sebagaimana menulis, mencatat juga memiliki keasyikan tersendiri dan memiliki gaya sendiri. Gaya mencatat seseorang sangat bervariasi dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Gaya mencatat berkaitan dengan media dan alat yang dipakai. Dalam berkembangannya, beberapa media dipakai untuk mencatat dan mendokumentasikan ide dan gagasan.
Kertas dan alat tulis; Media ini sangat umum dipakai sebagai alat untuk mencatat. Kertas (berbentuk buku atau catatan kecil) seringkali dimanfaatkan untuk menulis setiap ide yang muncul. Para jurnalis/penulis/peneliti sangat sering memanfaatkan media ini sebagai jalan untuk mencatat hal-hal penting yang diperoleh, baik dari hasil pengamatan atau wawancara. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika blogger atau masyarakat umum yang tertarik dalam bidang menulis memanfaatkan media yang sama
Mencatat di handphone/smartphone; pada bagian ini, perkembangan teknologi membantu seseorang untuk mencatat. Jika tidak menggunakan kertas dan alat tulis, mencatat ide dan gagasan bisa dilakukan dengan menggunakan fasilitas di handphone/smartphone.
Voice/video recorder; cara lain yang bisa dipakai untuk menyimpan, mencatat dan mendokumentasikan ide, gagasan atau informasi adalah dengan merekam dalam bentuk audio/audio video. Dengan voice/video recorder, seseorang dapat memutar kembali rekaman yang disimpan kemudian dipakai sebagai bahan menulis.
Kamera dan foto; alat ini juga dapat dipakai sebagai media untuk mencatat ide. Ketika menjumpai peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, memanfaatkan kamera dan mengambil gambar adalah langkah brilian. Melalui foto, seseorang akan mendapatkan inspirasi untuk menulis. Selain itu, foto juga dapat menjadi sebuah penguat sebuah tulisan melalui ilustrasi yang ditampilkan.
Draft di blog/Microsoft Word; beberapa blogger mencoba untuk menuliskan ide-ide yang muncul dengan cara menuliskan ide tersebut sebagai sebuah draft di blog atau di Microsoft Word. Hal ini juga sangat mungkin dilakukan karena prinsipnya adalah mencatat ide dan gagasan untuk membantu saat menulis.
Dengan adanya berbagai media yang bisa dipakai untuk mencatat, media-media tersebut berperan sebagai sebuah “bank ide” sekaligus “bank data” yang berfungsi untuk menyimpan ide-ide yang muncul. Hal ini karena ide-ide tersebut akan sangat berharga tidak hanya sebagai materi menulis, tetapi juga sebagai sebuah tabungan jika suatu saat nanti kehilangan/kehabisan ide menulis. Dengan memiliki catatan tersebut, seseorang akan sangat terbantu untuk menyusun sebuah tulisan.
Telah disampaikan di atas mengenai manfaat membuat catatan dan media-media yang bisa dimanfaatkan untuk mencatat. Oleh sebab itu, sesuai dengan selera dan gaya masing-masing orang, akan sangat berguna jika membawa buku catatan kecil dan alat tulis (atau media-media yang lain) sebagai langkah untuk mencatat setiap ide yang ditemui. Hal tersebut akan menjadi sangat berguna.
Saat menonton televisi, membaca koran, membaca buku dan berbagai aktivitas sehari-hari lainnya, selalu siapkan alat untuk mencatat setiap ide-ide yang didapat. Jika ingin segera mengolahnya menjadi sebuah tulisan, catatan tersebut dapat membantu. Jika tidak segera menuliskannya, simpanlah informasi dan ide tersebut, sebab bank data tersebut suatu saat akan sangat berharga.
Seberapa sering Anda memanfaatkan catatan untuk mencatat ide-ide yang muncul? Apakah Anda merasakan manfaat sebagaimana yang tertulis di atas? Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar