LANGSA : Sejumlah pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam tiga organisasi mendatangi gedung DPRK Langsa, Jumat (15/4). Mereka mempertanyakan RKTL (Rencana Kerja Tindak Lanjut) lembaga tersebut setelah disahkannya APBK Tahun 2011. Wakil Ketua DPRK Langsa, Sahyuzar AK menerima mereka sekira pukul 15.10 WIB.
Usai pertemuan, Ketua GP Anshor, Rahmat Hidayat, ST, Sekum PMII, Novianda, dan Wakilketua Permata, Irvan Efendi, ST mengatakan, mereka ke DPRK untuk menyampaikan aspirasi masyarakat sekaligus bersilaturrahmi.
Karena strategi dan arah pembangunan Kota Langsa pada tahun-tahun yang lalu tidak jelas mau dibawa kemana, maka salah satu hal yang dipertanyakan selain RKTL menyangkut fungsi DPRK itu sendiri terhadap kebijakan pemerintah.
Pengawasan yang dilakukan DPRK Langsa terhadap pemerintah pada masa-masa yang lalu, menurut mereka, kelihatan sangat lemah sehingga menyebabkan kerugian bagi masyarakat. Seakan-akan arah pembangunan Kota Langsa tidak ditujukan untuk kemudahan bagi warganya.
“PAD tidak ada peningkatan, pungutan dari masyarakat bertambah berat,” ujar Rahmat Hidayat yang juga dibenarkan Novianda dan Irvan. Contoh pungutan yang makin memberatkan masyarakat, tambahnya, antara lain pada sektor perparkiran.
Tiap hari hari warga mengeluh, karena seluruh wilayah di Kota Langsa sudah menjadi lahan pungutan parkir. Bahkan jalan protokol yang merupakan kawasan tertib lalulintas pun sudah menjadi lahan parkir. Singkat kata yang belum dipungut parkir hanya perkarangan pribadi rumah warga, di keramaian tempat pesta dan saat melayat ke tempat orang meninggal.
Atas semua pertanyaan tersebut, kata Rahmat Hidayat, Wakil Ketua DPRK Langsa, Sahyuzar AK memberi penjelasan untuk ke depan pihaknya akan memperhatikan masalah tersebut. Dan RKTL DPRK Langsa tahun ini diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagia masyarakat, demikian Rahmat Hidayat mengutip Sahyuzar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar