Selasa, 15 Maret 2011

Ketua DPRK Langsa Merasa Didhalimi Dengan Konspirasi Politik

Biar Saya Didhalimi Asal Rakyat Jangan Dikorbankan

LANGSA : Ketua DPRK Langsa, Zulfri, ST, rela mengalah dan keluar dari gedung tempatnya bekerja, Selasa (15/3). Tindakannya itu tidak lain untuk menyelamatkan kepentingan rakyat banyak agar pengesahan APBK Kota Langsa Tahun 2011 jangan sampai terkendala.

“Biarlah saya didhalimi asal kepentingan rakyat banyak jangan sampai dikorbankan,” demikian katanya kepada wartawan setelah keluar dari gedung DPRK dan hendak menuju ke kantor Partai Aceh (PA) di jalan Syiah Kuala.

Zulfri merasa dirinya didhazilimi, karena seluruh anggota DPRK Langsa, kecuali yang berasal dari Partai Aceh berkehendak agar dia jangan mengikuti sidang paripurna untuk proses pengesahan APBK. Padahal secara hukum dirinya masih sah sebagai Ketua DPRK Langsa, karena SK pemecatan dirinya sampai hari itu belum pernah ada.

Menurut Zulfri, pendhaliman terhadap dirinya itu dibangun sejumlah pihak dengan berkonspirasi secara politik, dan ancamannya jika dia bertahan mempertahankan hak malah rakyat yang dikorbankan.

Sebenarnya, tambah Zulfri, pada mulanya dia tetap berkeinginan untuk tetap bertahan dan akan memimpin sidang. Namun karena ada ancaman dari sejumlah anggota dewan mereka tidak mau mengikuti sidang untuk proses pengesahan APBK jika dia masih berada dalam ruangan sidang, maka dengan berat hati dia pun keluar.

“Saya ini asli orang Langsa, lahir dan dibesarkan di sini, keluarga saya di sini, bahkan kuburan orang tua saya juga di sini, maka saya tidak sanggup mengorbankan kepentingan rakyat Langsa dengan alasan hanya untuk mempertahankan hak,” ujarnya.
Demikian juga partainya, Partai Aceh, adalah satu-satunya partai lokal pemenang pemilu di Aceh dari itu mana sanggup mengkhianati rakyatnya sendiri.

Maka itu, baik atas namanya dirinaya secara pribadi maupun atas nama partai meminta kepada seluruh rakyat Kota Langsa dapat memahaminya secara arif dan bijaksana atas sikapnya dan juga seluruh anggota dewan lain dari Partai Aceh yang melakukan walkout dari ruangan sidang.

Karena apabila pengesahan APBK Langsa tidak dilakukan yang rugi adalah rakyat banyak, sementara jika dia yang keluar dari ruangan sidang sebenarnya tidak ada yang rugi. Yang ada hanya untuk melahirkan kepuasan semu sejumlah anggota dewan, bahwa mereka telah mampu berbuat melawan hukum dengan konspirasi yang mereka bangun.

Diakatakan tidak ada yang rugi, menurut Zulfri, karena baik dia sendiri selaku pribadi maupun Partai Aceh selaku organsasi politik tempatnya bernaung malah tambah beruntung karena telah memperoleh kampanye gratis untuk menarik simpatik masyarakat.
“Semua rakyat Kota Langsa sekarang sudah tahu, siapa yang bersikap tulus membangun Kota Langsa dan siapa yang sengaja mengobok-oboknya,” kata Zulfri.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar