Diduga Penculik Anak,Dua Wanita Kritis Dihajar Warga Kuala Langsa
Diduga sebagai penculik anak, dua wanita masing-masing berinisial YT,43,warga Kaju,Banda Aceh dan SFH,42,warga Gampong Jawa Depan,Kota Langsa kritis akibat dihajar warga Kuala Langsa,Sabtu (11/12).
Informasi yang dihimpun Harian Aceh dilapangan, dimana kejadian tersebut terjadi sekira pukul 10.20 WIB dihalaman Kantor Geuchik Desa Kuala Langsa,kilometer delapan.Pada saat itu,kedua korban datang ke kuala Langsa disebut-sebut juga mencari anak ibu YT yang hilang ketika tsunami dan dimimpikan berada di desa tersebut.
Disebut-sebut juga kedua korban ketika masuk ke desa tersebut telah melaporkan kepada keuchik setempat bahwa mereka akan mencari anaknya yang hilang yang dimimpikan pada korban (YT-red). Kabar lainnya menyebutkan, pada saat korban tiba di desa ini sempat bertemu dengan seorang bocah.
Pada saat itulah,korban diteriaki penculik anak dan langsung dikerumini masa hingga menyebabkan kedua korban mengalami luka serius disekujur tubuhnya akibat dipukuli masa. Namun, selang beberapa menit kemudian aparat keamanan dari Polres Langsa yang menerima laporan ada pemukulan warga di Kuala Langsa.
Setibanya personil polisi di lokasi kejadian, langsung mengamankan kedua korban yang telah lemah tersebut dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa guna mendapatkan perawatan medis secara intensif. Bahkan kejadian ini sempat menghebohkan seluruh warga Kota Langsa sehingga berdatangan ke UGD RSUD Langsa untuk melihat korban.
Dimana korban saat berada di UGD,pihak rumah sakit terpaksa menutup pintu masuk UGD dengan pengawalan aparat Kepolisian dan Satpam RSUD Langsa untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari warga yang terus berdatangan kedepan pintu masuk UGD ini untuk melihat korban.
Bahkan warga saling berdesakan dan mengitip dari balik jendela yang ditupi kain gorden hijau untuk melihat kondisi korban yang sedang menjalani perwatan medis di ruang unit gawat darurat RSUD Langsa. Selain itu juga jalan utama di depan rumah sakit tersebut sempat mengalami kemacetan,karena masyarakat pengendera sepeda motor memakirkan kenderaannya dipinggiran jalan itu sehingga ruas jalan menjadi sempit.
Hingga pukul 14.00 WIB,masyarakat yang penasaran dengan korban yang diisukan sebagai penculik anak yang sedang dirawat tersebut masih terlihat berkerumun di pintu masuk UGD RSU Langsa. Menurut petugas medis di RSU Langsa,korban belum dibawa kekamar rawat inap karena kamar rawat inap semua penuh. “Korban mengalami luka parah pada bagian kepala dan wajah,”sebut seorang petugas medis yang tidak mau menyebutkan namanya.
Sementara itu, Kapolres Langsa, AKBP Drs Yosi Muhamartha, melalui Kapolsek Langsa Barat,AKP Kasnap dihalaman UGD RSUD Langsa yang dihubungi membenarkan kejadian pemukulan warga yang diisukan sebagai penculik anak. “Informasi awal yang kita terima kedua korban kedesa tersebut untuk melihat keberadaan anak YT (korban-red) yang dikabarkan dalam mimpi korban berada di Kuala Langsa,” sebutnya.
Dikatakannya, untuk sementara ini belum bisa disimpulkan apakah benar kedua korban sebagaimana diisukan penculik anak,karena masih dalam proses penyelidikan polisi. “Jadi kita menduga hal ini akibat kesalah pahaman antara warga dengan korban,” ungkap Kasnap seraya meminta kepada masyarakat Kota Langsa agar jangan main hakim sendiri dan segera laporkan kepada aparat keamanan terdekat apabila melihat sesuatu hal yang diperkirakan dapat menganggu ketrentraman masyarakat.
Ditegaskannya lagi, menyangkut isu adanya serangkaian aksi penculikan anak yang selama ini gencar ditebarkan melalui sms,namun,hingga saat ini belum ada satu pun laporan masyarakat yang melaporkan ke Polres Langsa maupun Polsek terkait penculikan anak. “Sebab itu kita mengharapkan masyarakat untuk tidak terus mengambil tindakan sendiri-sendiri sehingga menimbulkan korban yang belum pasti pelakunya,” tugasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar